WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sejumlah pengusaha dan asosiasi industri di Amerika Serikat menyambut baik perjanjian dagang yang baru dijalin antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Dalam pernyataan resmi Gedung Putih yang dirilis pada Kamis (24/7/2025), kesepakatan tersebut dianggap sebagai salah satu keberhasilan terbaru dari kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump yang mengutamakan kepentingan dalam negeri.
Baca Juga:
Indonesia Tegaskan Dukungan terhadap Aksesi Uzbekistan ke WTO
"Kesepakatan ini menghilangkan sekitar 99 persen hambatan tarif untuk seluruh ekspor industri, pangan, dan pertanian AS, membuka akses pasar baru, dan meruntuhkan hambatan non-tarif sekaligus menjadi kemenangan terbaru bagi para pekerja, petani, dan produsen Amerika," tulis pernyataan resmi Gedung Putih.
Gedung Putih juga menyoroti bahwa perjanjian ini merupakan langkah krusial dalam menjamin dominasi produk-produk Amerika di pasar global, termasuk Indonesia yang memiliki populasi besar dan potensi ekonomi yang terus tumbuh.
Tak hanya pemerintah, kalangan industri pun menilai perjanjian ini membawa angin segar.
Baca Juga:
Indonesia dan Jepang Teken MoU Senilai 200,8 Juta US Dollar
Presiden dan CEO American Iron and Steel Institute (AISI), Kevin Dempsey, mengungkapkan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam merintis kesepakatan ini.
Ia menyoroti isu pembatasan ekspor mineral penting oleh Indonesia, khususnya nikel, yang dinilai merugikan produsen baja tahan karat AS.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan USTR untuk mengatasi pembatasan ekspor nikel Indonesia dan kebijakan-kebijakan lain yang mendistorsi perdagangan seiring dengan kemajuan negosiasi ini," ujar Dempsey. Ia menilai bahwa dominasi China dan investasinya di sektor mineral Indonesia telah menimbulkan distorsi besar di pasar global.