WahanaNews.co, Jakarta - Memasuki musim hujan tahun 2024-2025, Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengimbau Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memperketat pengawasan jaringan listrik guna mengantisipasi potensi gangguan dan pemadaman listrik akibat cuaca ekstrem.
Prediksi El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan potensi fenomena La Nina yang dapat menyebabkan kondisi lebih basah di sebagian besar wilayah Indonesia pada akhir tahun ini.
Baca Juga:
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Angin Puting Beliung Selama Masa Pancaroba
“Kami mengharapkan PLN untuk melakukan pengawasan ekstra terhadap jaringan listrik di seluruh wilayah Indonesia yang berpotensi terdampak musim hujan dan cuaca ekstrem, terutama pada wilayah-wilayah rawan,” ujar KRT Tohom Purba, Ketua Umum ALPERKLINAS.
“Stabilitas pasokan listrik menjadi sangat penting agar masyarakat dapat menjalani aktivitasnya dengan lancar selama musim hujan ini,” tambahnya.
Ket foto: Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia. [WahanaNews.co/BMKG]
Baca Juga:
Musim Hujan, Pj Wali Kota Minta Diskar PB Kota Bandung Antisipasi dan Mitigasi Bencana
Awal musim hujan diprediksi mulai terjadi secara bertahap di wilayah barat Sumatera sejak Agustus 2024 dan meluas ke bagian timur hingga Desember 2024. Sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak musim hujan pada Oktober hingga November 2024, yang datang lebih awal dibandingkan rata-rata.
Meski sifat musim hujan kali ini diperkirakan berada dalam kategori normal, yang berarti tidak terlalu basah atau kering, durasi musim hujan diprediksi lebih panjang di beberapa wilayah. Puncak hujan akan terjadi pada November-Desember 2024 di Indonesia bagian barat dan Januari-Februari 2025 di bagian timur, dengan durasi yang bervariasi antara dua hingga sebelas bulan, lebih panjang dari biasanya.
Dengan perkiraan kondisi cuaca tersebut, ALPERKLINAS berharap PLN dapat meningkatkan kesiapsiagaan agar masyarakat dapat menikmati pasokan listrik yang stabil sepanjang musim hujan ini.