WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Perdagangan mendorong penguatan kemitraan strategis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti toko kelontong tradisional, dengan pelaku usaha grosir ritel modern.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, toko kelontong tradisional merupakan salah satu bentuk UMKM yang mendukung kekuatan ekonomi rakyat paling riil.
Baca Juga:
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag: Jelang Nataru, Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga
UMKM berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.
Hal ini disampaikan Mendag Budi saat menghadiri Gathering Indogrosir Tahun 2024: Wonderful Indogrosir di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu, (10/11).
“Pemerintah berkomitmen meningkatkan kemitraan UMKM dengan pelaku usaha besar. UMKM,
khususnya toko kelontong tradisional, memilki jumlah yang cukup besar, yakni mencapai 90 persen dari ritel di Indonesia. UMKM mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen. Jadi, kedua pihak harus saling bekerja sama saling menguntungkan,” ujar Mendag.
Baca Juga:
Mendag Budi Sosialisasikan Permendag Perdagangan Antarpulau Terbaru
Mendag Budi memaparkan, toko kelontong tradisional berpotensi memberikan dampak yang signifikan
bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional.
Berdasarkan data Eruromonitor pada
2022, toko kelontong tradisional menjadi ritel yang paling banyak jumlahnya di Indonesia. Pada tahun
tersebut, jumlah toko kelontong tercatat sebanyak 3,94 juta atau setara dengan 98,78 persen dari seluruh ritel di Indonesia.
Mendag Budi mengimbau pelaku usaha besar untuk memperluas cakupan kemitraan dengan UMKM.