WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bertemu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Kuwait Lena Maryana Mukti di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta pada Jumat (15/7).
Dalam pertemuan ini, Mendag Zulhas menegaskan bahwa peningkatan ekspor Indonesia ke Kuwait bisa dilakukan melalui Uni Emirat Arab dengan memanfaatkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Uni Emirat Arab (Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement/IUAE–CEPA) yang telah disepakati.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Kejagung Periksa Eks Stafsus Mendag
Sebelumnya, persetujuan ini ditandatangani Mendag Zulhas dan Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla bin Touq Al Marri di Abu Dhabi, UEA pada 1 Juli 2022 lalu. Pertukaran naskah persetujuan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al Shatie.
Mendag Zulhas menegaskan, IUAE-CEPA menjadi salah satu kesepakatan strategis bagi Indonesia karena negara tersebut merupakan hub untuk memasuki kawasan Timur Tengah, terutama negara di Afrika.
“Kuwait merupakan pasar ekspor potensial bagi Indonesia. Apalagi dengan adanya persetujuan IUAE-CEPA yang merupakan momentum untuk meningkatkan perdagangan dan menjadikan UAE sebagai hub bagi produk Indonesia masuk ke pasar Timur Tengah lainnya, termasuk Kuwait dan negara kawasan Teluk yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council,” kata Mendag Zulhas.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Selain itu, tegas Mendag Zulhas, Persetujuan IUAE-CEPA menjadi salah satu prioritas Kementerian Perdagangan karena memiliki efek cukup besar bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
“Diharapkan pelaku UKM dapat memanfaatkan peluang penghapusan tarif bea masuk untuk menggencarkan ekspor produk unggulan ke pasar tersebut,” ucapnya.
Sementara itu, Dubes Lena menyampaikan, Kuwait merupakan salah satu negara dengan aktivitas impor sangat tinggi di kawasan. “Hal ini tentunya menjadi kesempatan bagi produk unggulan Indonesia untuk memperluas pasar di Kuwait,” ungkapnya.
Pada periode Januari-Mei 2022, total perdagangan Indonesia-Kuwait tercatat sebesar USD 136,3 juta. Sementara pada 2021, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 395,4 juta.
Ekspor produk nonmigas Indonesia ke Kuwait yakni kendaraan 1000-3000cc, suku cadang, kendaraan, papan kayu, bubur kayu, kayu lapis, produk perikanan, serta kertas. Sedangkan impor Indonesia dari Kuwait di antaranya polimer etilen, belerang, serat kaca, natrium hidroksida, serta ban dalam dari karet. [JP]