WahanaNews.co | Perkembangan teknologi digital dalam beberapa tahun terakhir telah memacu pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
Pesatnya pertumbuhan e-commerce telah membuatnya disebut-sebut sebagai penopang perekonomian negara di tengah resesi yang membayangi pada tahun 2023.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Menurut laporan Bank Indonesia (BI), nilai transaksi e-commerce di Indonesia terus meningkat signifikan sejak pandemi Covid-19.
Nilai transaksi e-commerce pada 2020 Rp266 triliun, kemudian meroket menjadi Rp401 triliun pada 2021, lalu mencapai Rp476,3 triliun pada tahun lalu. BI juga memperkirakan total nilai transaksi e-commerce tahun ini mencapai Rp 572 triliun. Sementara itu, laporan We Are Social mencatat jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212,9 juta pada Januari 2023. Artinya, sekitar 77% penduduk sudah menggunakan internet.
Jumlah pengguna internet pada Januari 2023 lebih tinggi 3,85% dari tahun lalu. Pada Januari 2022, terdapat 205 juta pengguna internet di Indonesia.
Baca Juga:
Penting! Inilah 5 Aplikasi Trading Terpercaya Pasti Aman
Selain itu, rata-rata orang Indonesia menggunakan Internet selama 7 jam 42 menit sehari, dan 98,3% pengguna menggunakan smartphone. CEO Infobrand Susilowati Ningsih mengapresiasi kesuksesan brand dengan brick-and-mortar atau toko bata-dan-mortir di e-commerce karena melihat peluang untuk mengoptimalkan penjualan produk dan layanan.
Menurutnya, ada beberapa manfaat sebuah brand memiliki official store, di antaranya membuat brand lebih mudah dicari, membuat tampilan toko lebih menarik sehingga lebih mendapatkan kepercayaan pelanggan, sampai dapat mengakses data penjualan.
"Kami melihat brand yang memiliki official store berhasil meningkatkan kinerja penjualan. Ini sangat penting karena dapat menambah kepercayaan konsumen," kata dia, dalam keterangan resminya, melansir Vica.co.id, Minggu (5/3/2023).