WahanaNews.co | Perekonomian Indonesia tetap mampu tumbuh positif sebesar 5,03% pada triwulan I 2023, meski ketidakpastian global masih melanda saat ini.
Hal ini sekaligus menandakan performa ekonomi Indonesia masih lebih baik dan menarik dibandingkan negara peers maupun negara dengan rating lebih tinggi.
Baca Juga:
Menko Airlangga Teken Kerja Sama Blue Economy Indonesia-RRT, Disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping
Pertumbuhan tersebut terutama sekali didukung oleh surplus konsumsi rumah tangga, aktivitas ekspor barang dan jasa, serta investasi. Pada tahun 2022, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita mampu tumbuh sebesar USD4,783 dan tingkat inflasi per Mei 2023 masih terjaga di angka 4%.
Sementara itu, rasio utang luar negeri terhadap PDB juga masih tetap stabil di kisaran 30,1% pada triwulan I 2023.
“Kita memiliki target untuk menjadi negara dengan pendapatan tinggi pada tahun 2045. Jadi sekitar 20 tahun dari sekarang. Saya pikir ini adalah visi Indonesia akan memiliki pendapatan per kapita sekitar USD30,000 pada tahun 2045.
Baca Juga:
Pemerintah Komitmen Jaga Kelangsungan Industri Tekstil Dalam Negeri
Dan kemudian kita juga memiliki indeks lain termasuk rasio gini, PDB, serta target Indonesia menjadi negara terbesar kelima di dunia pada tahun 2045.
Kita juga memiliki target ekonomi hijau, yakni penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 93,5% di tahun 2045 dan net zero emission di tahun 2060,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan keynote speech dalam acara Penn-Wharton Alumni Club University of Pennsylvania Gathering, Selasa (27/06).
Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa era bonus demografi yang dimiliki Indonesia menjadi peluang untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045.