Lebih lanjut, Menko Airlangga memaparkan berbagai fokus kerja sama di sektor pariwisata, ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia, registrasi produk perikanan Indonesia di Rusia, dan percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-EAEU FTA.
“Kedua pihak perlu duduk bersama untuk membahas peningkatan jumlah kunjungan wisatawan melalui penerbangan langsung antara kedua negara. Indonesia juga meminta Rusia untuk mendukung penyelesaian Perundingan Indonesia-EAEU FTA yang ditargetkan akan rampung pada Juli 2024,” tegas Menko Airlangga.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Digitalisasi Jadi Kunci Percepat Pembangunan Perekonomian Nasional
Pada akhir pertemuan, kedua Co-chair SKB RI-Rusia menyepakati rencana kunjungan delegasi bisnis Rusia ke Indonesia dan pelaksanaan SKB ke-13 RI-Rusia Bidang Perdagangan, Ekonomi dan Teknik pada bulan Desember 2024 di Indonesia.
Dalam rangkaian kunjungan di Moskow, Menko Airlangga juga bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Keamanan Federasi Rusia, Dmitry Medvedev yang merupakan mantan Presiden Rusia 2008-2012 dan mantan Perdana Menteri Rusia 2012-2020.
Mengakhiri rangkaian pertemuan hari kedua, Menko Airlangga melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Pembangunan Ekonomi Federasi Rusia, Maxim Reshetnikov.
Baca Juga:
Menko Airlangga Terima Kunjungan Gubernur Guangxi, Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Dalam pertemuan tersebut, Rusia menyampaikan concern terkait beberapa isu di sektor pertanian dan peternakan, antara lain proses registrasi daging sapi di Indonesia, keinginan untuk meningkatkan nilai ekspor komoditi gandum ke Indonesia, sertifikasi halal produk pangan, penerbangan langsung antara kedua negara, hingga kerja sama industri metalurgi antar kedua negara.
Menko Airlangga menegaskan kembali perlunya percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-EAEU FTA. “Sekali lagi, kami meminta dukungan Rusia untuk menyelesaikan proses perundingan perjanjian perdagangan bebas dengan EAEU. Kami menyakini bahwa perjanjian tersebut akan mampu meningkatkan ekspor dan menjadi pendorong yang kuat bagi setiap pelaku usaha untuk meningkatkan kegiatan bisnis di kedua negara”, pungkas Menko Airlangga. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Kamis (13/6).
[Redaktur: Alpredo Gultom]