WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif merespons kabar yang menyebut bahwa Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan mengatur baterai mobil listrik, termasuk lithium ferrophosphate (LFP).
LFP sempat menjadi topik yang hangat karena diangkat dalam debat calon wakil presiden (cawapres) oleh Gibran Rakabuming Raka beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
YLKI Usul Pajak Kendaraan Dihapus, Ganti dengan Pungutan Saat Isi BBM
Terkait rencana pengaturan tersebut, Arifin mengaku belum berkoordinasi. Namun, dia mengatakan, LFP sudah masuk ke Indonesia dan digunakan oleh beberapa merek mobil seperti Wuling dan BYD.
"LFP saya juga belum koordinasi, tapi LFP ini kan BYD sudah masuk kaya Wuling, kemudian BYD. BYD itu sekarang di dunia sudah ngalahin pasar Tesla," katanya di Gedung Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Dia mengatakan, terkait baterai mobil listrik ini lebih baik diserahkan ke konsumen. Konsumen bisa memilih baterai mobil listrik mana yang dianggap cocok.
Baca Juga:
Jalan Tol Manado-Bitung Jadi Akses Penting Dorong Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara
"Baiknya sih nanti diserahkan sama konsumen, mana yang dia relay, yang mana dia paling senang pakai jenisnya," katanya.
Arifin melanjutkan, terpenting yang perlu didorong adalah pengurangan emisi dan ketergantungan terhadap BBM.
"Cuma yang harus kita perhatikan kualitas, di lain sisi harus mendorong industrialisasi sumber daya alam mineral kita untuk bisa bikin produksi baterai listrik," katanya.