WahanaNews.co | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengakhiri kunjungan kerjanya di Kabupaten Rembang dengan menyambangi industri rumahan yang merupakan program pengembangan model Industri Rumahan Kemen PPPA yaitu Desa Pasarbanggi, beberapa waktu lalu.
Pengembangan industri rumahan di daerah dicanangkan oleh Kemen PPPA dalam rangka mengurangi angka pengangguran, khususnya pada kelompok perempuan.
Baca Juga:
Arifah Fauzi Sebut 3 Program Prioritas Kemen PPPA Butuh Sinergi Antar Kementerian dan Lembaga
“Perempuan harus berdaya secara ekonomi, mengingat permasalahan perempuan sangatlah kompleks dan multisektoral. Kalau sudah berdaya secara ekonomi, bicara pendidikan, pengasuhan anak, kekerasan, perkawinan anak yang hulunya adalah kemiskinan bisa kita minimalisasi,” kata Menteri PPPA.
Untuk Kabupaten Rembang, Kemen PPPA telah memberikan intervensi kepada 2 (dua) desa sebagai pilot project, yaitu Desa Tritunggal dan Desa Pasarbanggi berdasarkan jumlah penduduk dengan angka prasejahtera yang tinggi.
Fasilitasi bagi industri rumahan yang diberikan oleh Kemen PPPA adalah pelatihan kewirausahaan dan rencana usaha, pelatihan tata boga, pelatihan pengolahan hasil pertanian, pelatihan promosi dan pemasaran, pelatihan literasi digital, fasilitasi pendampingan, dan pemberian peralatan penunjang produksi.
Baca Juga:
Kemen PPPA Terbitkan Pedoman Mekanisme Koordinasi Perlindungan Anak Korban Jaringan Terorisme
Meski intervensi Kemen PPPA telah berakhir, Pemerintah Kabupaten Rembang berkomitmen melanjutkan program tersebut dan telah melakukan replikasi di 45 desa yang tergolong mengalami kemiskinan ekstrem; desa binaan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Rembang; serta desa binaan Penggerak Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Hingga 2023, 830 industri rumahan berjalan dan terus berkembang di Kabupaten Rembang, 106 di antaranya dilakukan oleh perempuan-perempuan di Desa Pasarbanggi.
“Tadi saya melihat produk-produk yang sudah luar biasa, tidak hanya bisa kita jual di tingkat lokal saja, beberapa sudah bisa masuk di toko-toko yang ada di Rembang. Saya mengapreasi perempuan di Desa Pasarbanggi yang sangat survivekarena semua punya usaha. Saya harap ke depannya terus melakukan peningkatan kualitas produk,” ungkap Menteri PPPA.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Pasarbanggi, Rasno mengatakan, pihaknya dapat menggerakkan berbagai program melalui industri rumahan yang dijalankan oleh para perempuan, salah satunya adalah penanganan stunting.
Berbagai macam makanan yang digemari anak-anak diolah dengan tambahan daun kelor. Hal ini pun mampu menurunkan angka stunting secara signifikan.
“Saya atas nama pemerintah desa mengucapkan terima kasih pada kesempatan ini bu menteri bisa hadir mengunjungi UMKM kami. Produk-produk UMKM Desa Pasarbanggi sudah mendunia berkat bimbingan Dinas PPPA,” kata Rasno.
[Redaktur: Zahara Sitio]