Bagi masyarakat Bali, Wiswakarma adalah dewa arsitek perancang alam semesta, serta guru dari para unagi (arsitek tradisional Bali). Segala norma yang tertulis dalam teks kearsitekturan Bali, masih tetap dipegang teguh dan dijadikan pedoman oleh para unagi.
Oleh karena itu, Museum Wiswakarma dibangun sebagai persembahan karya para seniman bagi Bali dan tentunya Indonesia.
Baca Juga:
Komisi V DPR RI Setujui Tambahan Anggaran Kementerian PU Tahun 2025 Menjadi Rp73,76 Triliun
“Dengan museum ini, kami dedikasikan segala kerja kreatif untuk menjadi darma terhadap tanah kelahiran dan leluhur Bali, semoga ada artinya bagi Bali dan Indonesia,” jelas I Ketut Pradnya.
Terakhir, Menteri Basuki mengapresiasi berdirinya Museum Wiswakarma untuk melestarikan dan merawat budaya kreatif di Bali dan akan mengajak para delegasi World Water Forum (WWF) untuk dapat mengunjungi museum saat 2nd Stakeholders Consultation Meeting pada bulan Oktober 2023 di Bali.
“Selamat atas peresmian Museum Wiswakarma, saya bangga dan berharap ini dapat menjadi model bagi keberlanjutan arsitektur dan budaya bangsa kita ke depan,” pungkas Menteri Basuki. Demikian dilansir dari laman pugoid, Senin (19/6). [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.