Toyota mengalami skandal yang berbeda tahun lalu dengan anak perusahaan besar lainnya, Hino, karena memalsukan data emisi. Belum jelas berapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat skandal terbaru ini, dalam hal output, uang, dan kepercayaan pelanggan.
Daihatsu mengirimkan mobil dan suku cadangnya ke Mazda Motor Corp, Subaru Corp, serta beberapa merek besar lainnya.
Baca Juga:
Misi Toyota: Kendaraan Listrik Hemat Biaya Menuju Pasar Jepang
Penelitian oleh pihak ketiga memberi peringatan bahwa banyak mobil dari merek Toyota dan Daihatsu perlu menjalani pemeriksaan keselamatan tambahan untuk mendapatkan sertifikasi yang sesuai.
Produsen mobil Jepang baru-baru ini menghadapi gelombang penarikan kembali.
Menurut data Kyodo News, lebih dari 15 juta mobil di seluruh dunia ditarik kembali karena kerusakan pada pompa bahan bakar yang disuplai oleh Denso Co. Hal ini mencakup kendaraan yang diberi merek dan dijual oleh Toyota serta Honda Motor Co.
Baca Juga:
Toyota dan Daihatsu Kolaborasi Bikin Perusahaan Baru di Asia Pasific
Pada bulan Juli, Nissan Motor Co melakukan penarikan kembali hampir 1,4 juta mobil di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang karena beberapa masalah, termasuk kendaraan yang mengalami akselerasi tiba-tiba setelah keluar dari kontrol jelajah dan masalah korsleting yang dapat menyebabkan mesin mati saat sedang mengemudi.
Produksi Nissan meningkat sebesar 27% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 317.233 unit pada bulan November, termasuk kenaikan sebesar 83% di China, mencapai lebih dari 88.000 unit. Penjualan global naik 24%.
Sementara itu, produksi global Honda meningkat 27% menjadi 414.429 unit, dengan pertumbuhan yang paling mencolok terjadi di Amerika Utara dan China.