WahanaNews.co, Tokyo - Toyota Motor Corp bersiap untuk mempertahankan gelar sebagai produsen mobil terlaris di dunia, berhasil mengungguli Volkswagen AG selama empat tahun berturut-turut.
Permintaan yang tetap tinggi di pasar Amerika Utara dan Eropa membantu Toyota mencapai puncak produksi sepanjang masa, yakni 1.067.446 unit di seluruh dunia.
Baca Juga:
Misi Toyota: Kendaraan Listrik Hemat Biaya Menuju Pasar Jepang
Dilansir dari laman juru bicara perusahaan pada Minggu (31/12/2023), penjualan global Toyota, termasuk anak perusahaan seperti Hino Motors Ltd. dan Daihatsu Motor Co, mengalami peningkatan sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 986.262 unit.
Toyota semakin memperkuat dominasinya dengan meningkatkan produksi mobil hibrida, sejalan dengan rencana ambisius untuk masuk ke pasar kendaraan listrik secara massal.
Rencana ini dijalankan untuk mengejar ketertinggalan dari perusahaan-perusahaan seperti Tesla Inc. milik Elon Musk dan BYD Co asal China.
Baca Juga:
Toyota dan Daihatsu Kolaborasi Bikin Perusahaan Baru di Asia Pasific
“Penjualan mobil hybrid Toyota naik 52% di bulan November, sementara penjualan baterai EV meningkat 227%. Penjualan Toyota di China juga naik 17% menjadi 164.524 unit, sementara produksi di sana naik 14%,” tulis spokesman.
Pekan lalu, Toyota terseret ke dalam skandal yang semakin besar setelah penyelidikan menemukan bahwa Daihatsu telah memanipulasi data uji keselamatan tabrakan sejak tahun 1989.
Daihatsu akan menghentikan operasinya hingga Januari dan memberikan kompensasi kepada mitranya atas kerugian yang mereka derita, katanya minggu ini.
Toyota mengalami skandal yang berbeda tahun lalu dengan anak perusahaan besar lainnya, Hino, karena memalsukan data emisi. Belum jelas berapa besar kerugian yang ditimbulkan akibat skandal terbaru ini, dalam hal output, uang, dan kepercayaan pelanggan.
Daihatsu mengirimkan mobil dan suku cadangnya ke Mazda Motor Corp, Subaru Corp, serta beberapa merek besar lainnya.
Penelitian oleh pihak ketiga memberi peringatan bahwa banyak mobil dari merek Toyota dan Daihatsu perlu menjalani pemeriksaan keselamatan tambahan untuk mendapatkan sertifikasi yang sesuai.
Produsen mobil Jepang baru-baru ini menghadapi gelombang penarikan kembali.
Menurut data Kyodo News, lebih dari 15 juta mobil di seluruh dunia ditarik kembali karena kerusakan pada pompa bahan bakar yang disuplai oleh Denso Co. Hal ini mencakup kendaraan yang diberi merek dan dijual oleh Toyota serta Honda Motor Co.
Pada bulan Juli, Nissan Motor Co melakukan penarikan kembali hampir 1,4 juta mobil di Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang karena beberapa masalah, termasuk kendaraan yang mengalami akselerasi tiba-tiba setelah keluar dari kontrol jelajah dan masalah korsleting yang dapat menyebabkan mesin mati saat sedang mengemudi.
Produksi Nissan meningkat sebesar 27% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 317.233 unit pada bulan November, termasuk kenaikan sebesar 83% di China, mencapai lebih dari 88.000 unit. Penjualan global naik 24%.
Sementara itu, produksi global Honda meningkat 27% menjadi 414.429 unit, dengan pertumbuhan yang paling mencolok terjadi di Amerika Utara dan China.
Penjualan domestik naik 13% menjadi 58.263 unit. Sementara itu, di tengah persiapan BYD untuk menggeser Tesla sebagai produsen kendaraan listrik terlaris di dunia, kendaraan hibrida semakin mendominasi pasar di Jepang.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]