WahanaNews.co, Jakarta - Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar menyebutkan jika ia terpilih menjadi wakil presiden 2024 akan membangun 40 kota baru selevel Jakarta.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menunjang penduduk yang diprediksi sebanyak 70% akan tinggal di perkotaan pada 2045.
Baca Juga:
Kadiv Humas Polri : Nama Calon Wakapolri Sudah ada, Saat ini Sedang Dalam Proses Pemilihan.
Menurutnya, pembangunan perkotaan yang merata bisa menjadi salah satu cara untuk menyediakan infrastruktur yang memadai dan untuk mencegah penumpukan penduduk di perkotaan.
"Kami memiliki satu tekad bahwa di pemerintahan yang mendatang minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta dengan kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai," katanya dalam debat Cawapres, Jumat (22/12/23).
"Sekaligus kemampuan terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan," tuturnya.
Baca Juga:
Rapat Paripurna Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR
Untuk kebijakan fiskalnya akan dilakukan dengan mengambil prioritas yang utama. Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah prioritas pemerataan dan keadilan supaya kota-kota bisa terbangun dan bisa terwujudnya sarana air bersih.
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud Md mengaku terkejut dengan gagasan dari pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut. Mahfud lantas mempertanyakan apakah hal tersebut bisa terwujud dalam waktu 5 tahun saja apabila pasangan Anies Baswedan-Cak Imin terpilih menjadi presiden dan wakil presiden pada 2024.
"Saya agak kaget mau bangun 40 kota selevel Jakarta, apa itu bisa dilaksanakan 5 tahun bapak menjadi presiden dan wakil presiden? Berapa kota dalam 5 tahun? IKN saja (butuh) puluhan tahun baru terlaksana. Itupun yang investasi baru dalam bentuk janji, belum ada yang melaksanakan, lalu saudara 40, menurut saya luar biasa untuk selevel Jakarta yang sudah semetropolitan itu," ujar Mahfud.
Ia lantas mempertanyakan sumber biaya untuk mewujudkan hal tersebut. Apakah full dari APBN, APBD, atau bahkan terdapat lembaga khusus.
"Yang saya sampaikan seperti Jakarta itu memiliki standar upaya sampai menuju Jakarta di mana tentu kota-kota potensial cukup disentuh dengan beberapa anggaran yang menumbuhkembangkan," tutur Cak Imin seraya menjawab pertanyaan Mahfud.
Cak Imin mencontohkan, Kota Pontianak yang memiliki APBD sebesar Rp 1 triliun per tahun untuk mengembangkan kota. Untuk mengembangkan Kota Pontianak, menurutnya bisa diberikan lebih, seperti Rp 3-5 triliun untuk 1 tahun. Biaya untuk mengembangkan kota juga tak hanya melalui APBN, pengembangan kota juga bisa melibatkan kegiatan CSR dari perusahaan atau dibantu juga oleh pihak swasta.
"Jadi apa yang saya sampaikan seperti Jakarta adalah target utama, tetapi yang lebih penting dari itu adalah infrastruktur yang dibutuhkan dipersiapkan dari potensi yang sudah ada sehingga dalam waktu singkat kota-kota 40 kota itu benar-benar sudah menggunakan potensi yang sudah dimiliki yang ada," pungkasnya.
[Redaktur: Sandy]