WahanaNews.co | Pendapatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meningkat sampai 18,8 persen dibanding tahun sebelumnya di angka Rp 2.292,5 triliun pada 2021.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan meski masih dibayangi pandemi covid-19, pendapatan tersebut setara dengan penerimaan negara.
Baca Juga:
Ultimatum Keras Setelah Kekalahan Telak Timnas dari Jepang, Erick Thohir Ancam Mundur dari PSSI
"Artinya angka ini sangat signifikan kalau dibandingkan dengan APBN negara di Rp2.500 triliun. Proporsionalnya mirip," ujarnya di Kementerian BUMN, Rabu (28/9).
Menurutnya, kinerja penerimaan yang positif ini ditopang oleh lonjakan harga komoditas, dibarengi dengan volume penjualan karena membaiknya beberapa sektor ekonomi.
Dalam hal ini, margin EBITDA meningkat menjadi 20,4 persen pada 2021 disebabkan perbaikan efisiensi pada beban operasional tidak langsung.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Selain itu, tingkat beban bunga pinjaman atau utang BUMN menurun dari Rp91,5 triliun pada 2020 menjadi Rp73,5 triliun pada 2021.
Hal ini sejalan dengan restrukturisasi utang dan penurunan tingkat bunga pinjaman yang dilakukan pada tahun lalu.
"Beban bunga utang konsolidasi juga turun karena kita melakukan restrukturisasi dan menurunkan tingkat bunga pada tahun lalu," jelasnya.