WahanaNews.co, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Kamis ditutup dengan penurunan seiring pasar menanti rilis inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Amerika Serikat (AS).
Pada akhir perdagangan Kamis, kurs rupiah melemah 33 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.188 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.155 per dolar AS.
Baca Juga:
73 Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Terima Bantuan Uang Kuliah dari Bank Indonesia
"Data produk domestik bruto triwulan I-2024 AS akan rilis malam nanti waktu Indonesia dan data PCE AS rilis Jumat waktu AS," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova dilansir Antara di Jakarta, Kamis (25/4/2024).
Di sisi lain, pelemahan rupiah lebih lanjut ditahan oleh kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate yang diumumkan pada hasil Rapat Dewan Gubernur BI April.
BI memutuskan untuk menaikkan suku bunga BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen, dengan tujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar dan mencegah pertumbuhan ekonomi dari dampak rambatan risiko global.
Baca Juga:
Pemerintah Luncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan Untuk Percepat Inklusi Keuangan
Menurut Rully, kenaikan suku bunga BI-Rate akan berdampak positif pada yield obligasi Pemerintah Indonesia sehingga akan meningkatkan minat investor asing untuk menahan dan bahkan meningkatkan investasinya di pasar keuangan Indonesia.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis tergelincir ke level Rp16.208 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.161 per dolar AS.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.