WahanaNews.co, Jakarta - Pemerintah terus berupaya mendukung kelancaran distribusi logistik dan menjaga stabilitas harga di wilayah perbatasan, salah satunya melalui peran strategis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor transportasi laut.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi tantangan geografis dalam mendistribusikan barang dan jasa ke seluruh pelosok negeri. Konektivitas antar pulau yang efisien dan terjangkau melalui transportasi laut menjadi kunci untuk memastikan distribusi barang kebutuhan pokok yang merata, terutama ke wilayah-wilayah terpencil dan perbatasan yang seringkali memiliki akses terbatas terhadap infrastruktur transportasi darat dan udara.
Baca Juga:
Ramai Soal Penunjukan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN, Ini Jawaban Erick Thohir
Melalui peran BUMN seperti PT PELNI, Pemerintah hadir dalam memastikan ketersediaan layanan angkutan laut yang terjangkau, andal, dan merata bagi masyarakat. PT PELNI juga berkontribusi dalam mendistribusikan bahan pangan yang berpengaruh terhadap stabilitas harga dan inflasi di suatu daerah.
Sebagai salah satu upaya untuk memastikan peran optimal PT PELNI, Asisten Deputi Pengembangan BUMN Bidang Logistik Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Yuli Sri Wilanti melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka monitoring Angkutan Barang dan Penumpang KM. Lambelu rute Tarakan–Nunukan pada Jumat (07/03). Kunjungan dilaksanakan bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara.
Kapal KM. Lambelu merupakan kapal penumpang milik PT PELNI yang melayani rute di sekitar Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, hingga Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga:
TASPEN Siapkan 41 Bus untuk Program Mudik Gratis Aman Sampai Tujuan
Didampingi Kepala Cabang PT PELNI Tarakan beserta awak kapal KM. Lambelu, Asdep Yuli memastikan infrastruktur dan operasional kapal yang sudah berumur 28 tahun ini dalam kondisi prima untuk mendukung konektivitas antar pulau dan kelancaran distribusi logistik. Adapun bahan pangan yang diangkut oleh KM. Lambelu yaitu telur dan sayur-sayuran seperti bawang merah, kol, dan tomat yang dibawa dari Pare-Pare dan diturunkan di Tarakan.
Dalam kunjungan tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara menyampaikan bahwa kelancaran distribusi logistik melalui jalur laut sangat penting untuk menjaga stabilitas harga di wilayah ini.
Pendataan yang akurat dan komprehensif mengenai barang-barang yang diangkut ke Tarakan, termasuk asal daerahnya, dapat digunakan unuk pemetaan wilayah sentra produksi yang menjadi pemasok utama distribusi bahan pangan ke Tarakan. Kedepan, Pemerintah mendorong penguatan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) melalui optimalisasi peran BUMN logistik seperti PT PELNI dalam distribusi bahan pangan yang berpotensi menimbulkan inflasi.
Dengan memanfaatkan jaringan dan kapasitas PT PELNI, Pemerintah berupaya menciptakan sistem logistik yang lebih efisien dan terintegrasi, yang menghubungkan wilayah-wilayah produksi dengan wilayah-wilayah konsumsi secara efektif.
KAD ini juga diharapkan dapat mendorong diversifikasi sumber pasokan, mengurangi ketergantungan pada satu wilayah tertentu, dan memperkuat ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Demikian dilansir dari laman ekongoid, Jumat (14/3).
[Redaktur: JP Sianturi]