"Kita tidak peduli dengan pernyataan IMF. apa yang kita lakukan, kami tau anda lebih pintar, tapi kami lebih berpengalaman. kamu mungkin berpikir lebih pintar, tapi kami lebih berpengalaman, tapi kita juga menggunakan kebijakan moneter makroprudensial dan fiskal," ucap Perry.
Dengan arah kebijakan tersebut, Perry meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu dijaga di level 4,5-5,3% pada tahun ini atau dengan titik tengah 5,1%. Sementara itu, inflasi terjaga di kisaran target 3% plus minus 1%, sambil mendorong tingkat pembiayaan mampu tumbuh di level 9-11%.
Baca Juga:
Apindo Ungkap Penyebab Tutupnya Banyak Pabrik dan PHK di Jawa Barat
"Jadi inilah apanyang ada dalam buku saya, kita memiliki kebijakan moneter, impossible trinity, price stability and growth. Kami memiliki kerangka targer inflasi terbaik pada masa lalu, dan kami melengkapinya dengan stabilitas nilai tukar rupiah," papar Perry.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.