WahanaNews.co | PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan interkoneksi listrik Jawa-Madura pada (21/03). Hal ini ditandai dengan keberhasilan pemberian tegangan listrik untuk pertama kali (energize) jaringan listrik melalui Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kilo Volt (kV) Sirkit 3 yang menyambungkan listrik kedua pulau tersebut.
SKTT 150 kV Sirkit 3 Kedinding-Bangkalan Tx ini melengkapi tiga proyek pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan lain yang memperkuat sistem pasokan listrik ke Pulau Madura, yaitu Gardu Induk (GI) 150 kV (kilo Volt) Kedinding Extension, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Bangkalan-Tx dan GI 150 kV Bangkalan Extension.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan, Wiluyo Kusdwiharto menuturkan PLN akan terus meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dalam upaya memberikan pelayanan terbaik. “Pelayanan akan terus diberikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Madura melalui pemberian tegangan pada empat Proyek Strategis Nasional tersebut,” kata Wiluyo.
Wiluyo juga menjelaskan keempat proyek ini berhasil diselesaikan atas daya dan upaya serta berkat sinergitas yang baik dari PLN Group beserta Pemerintah dan stakeholder terkait.
“Infrastruktur kelistrikan ini dapat energize lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan, hal ini menjadi bukti nyata PLN dalam menunjukkan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Saat ini interkoneksi Pulau Madura disokong dua sirkit yaitu satu dari SUTT dan SKTT 150 kV Ujung-Gilitimur dan satu sirkit dari SUTT dan SKTT 150 kV Kenjeran-Bangkalan. Pembangunan SKTT dan SUTT 150 kV Kedinding-Bangkalan (Sirkit 3 & 4) ini akan memperkuat keandalan kelistrikan di Pulau Madura.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB), Muhammad Ramadhansyah menjelaskan, kendati menghadapi kendala yang cukup berat terkait pandemi covid 19 maupun tantangan sistem, namun pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini dapat dilakukan dengan lancar. Bahkan energize dilakukan lebih cepat dari yang ditargetkan pada akhir April 2023.
“Dengan keandalan sistem kelistrikan di Pulau Madura, tentu masyarakat dengan berbagai aktivitas ekonomi seperti sektor pariwisata bahkan kebutuhan industri dapat dilayani dengan lebih optimal,” Ujar Ramadhansyah.