WahanaNews.co, Jakarta - Sejalan dengan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Indonesia Emas 2045, dan Pilar Poros Maritim, sebuah proyek bantuan pembangunan resmi atau Official Development Assistance (ODA) Project berjudul "Establishment of the Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and Enhancing Capacity Building in Indonesia" telah dilaksanakan.
Proyek ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dibantu oleh Ministry of Oceans and Fisheries (MOF) Republik Korea melalui Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) dan didukung oleh Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) sebagai badan pelaksana resmi untuk kedua negara.
Baca Juga:
Unpad dan ITB Kembangkan Inovasi Pengelolaan Sampah Berbasis IWM di Taman Safari
KIOST melalui MTCRC menginisiasi tahap awal proyek peningkatan kapasitas yang difokuskan pada pelatihan penggunaan peralatan penginderaan jauh bertajuk "Mapping Coastal Area using Vertical Take-off Landing (VTOL) Fixed Wing Drone" bersama DaeYoung M&S (Keva Drone)", pada tanggal 22-26 Januari 2024 di Gedung Innovation Convention Center (ICC), Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, BRIN Cibinong.
Pelatihan diawali dengan sambutan dari Dr. PARK Hansan selaku direktur MTCRC dan manajer proyek ODA.
"Melalui pelatihan komprehensif ini, kami berkomitmen untuk memberdayakan keahlian para peneliti dan pembuat kebijakan di Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan, mendorong kemampuan mereka untuk berkontribusi secara signifikan terhadap keberhasilan program rehabilitasi yang lebih luas, menciptakan dampak berkelanjutan terhadap ekosistem pesisir Indonesia." ucap Dr. PARK.
Baca Juga:
ITB Buka Jalur Mandiri 2025, Simak Syarat dan Mekanismenya
Bertempat di infrastruktur riset milik BRIN, Dr. Ir. Tjahjo Pranoto, selaku Koordinator Pelaksana Fungsi Tata Kelola Pengembangan Infrastruktur dan Layanan di Bidang Teknik mewakili Prof. Agus Haryono selaku Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi dan Zaenal Akbar, selaku Direktur Repositori, Multimedia dan Penerbitan Ilmiah mewakili Dr. Yan Rianto selaku Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi, mengungkapkan antusiasmenya dalam mendukung dan memfasilitasi pelatihan serta turut memperkenalkan fasilitas lain yang dimiliki oleh BRIN di KST Soekarno untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal, merujuk pada kerjasama antara KIOST dan BRIN melalui penandatangan MoU pada tanggal 9 dan 30 Oktober 2023.
Pelatihan intensif selama 5 hari ini bertujuan untuk mendorong pertukaran pengetahuan antara Korea dan Indonesia dengan melakukan pemetaan wilayah pesisir tingkat lanjut menggunakan VTOL fixed-wing drone.
Enam pelatih berpengalaman dari DaeYoung Drone M&S Korea diundang, serta tiga peneliti MTCRC dalam bidang penginderaan jauh dilibatkan dalam pelatihan ini.
Diikuti oleh 25 peserta dari institusi pemerintah seperti Kemenko Marves, BPSDMKP-KKP, BRIN dan juga universitas seperti ITB, IPB, UGM, UNDIP, dan UNUD, pelatihan ini mencakup kelas teori hingga praktik untuk mengoperasikan VTOL fixed-wing drone, mulai dari teori dasar aerodinamik, pembuatan misi penerbangan hingga pengolahan data.
Mr. LEE Heewoo selaku narasumber sekaligus CEO DaeYoung Drone M&S memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah melalui pelatihan dengan baik dan menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan misi survey.
"Saya harap anda dapat menjadi pelopor VTOL fixed-wing drone di Indonesia di masa depan", ujar Mr. LEE.
Inisiatif kolaboratif ini membuka kesempatan bagi pengalaman pembelajaran yang mendalam, menggabungkan pengetahuan teoritis dengan keahlian praktis untuk membekali peserta dengan keterampilan yang diperlukan dalam lanskap teknologi kelautan yang terus berkembang juga menjadi pendorong untuk kemajuan dalam mengatasi tantangan di masa depan.
Korea-Indonesia MTCRC adalah pusat penelitian bersama di bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan antara Korea sebagai perwakilan resmi KIOST atas nama MOF dan Indonesia yang diwakili oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Kemenko Marves.
MTCRC memiliki fungsi utama antara lain sebagai platform kerjasama, penelitian bersama, dan peningkatan kapasitas untuk memperkuat dan mempromosikan kerjasama praktis dalam ilmu dan teknologi kelautan antara kedua negara.
[Redaktur: Amanda Zubehor]