WahanaNews.co | Pemerintah terus menggencarkan percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai namun peralihan kendaraan dinas milik pemerintah belum dimulai secara masif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini kendaraan listrik murni atau battery electric vehicles (BEV) baru akan digunakan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
"Sekarang G20 dulu," kata Airlangga saat disinggung kapan pemerintah mulai menggunakan kendaraan dinas dengan mobil listrik, di ICE-BSD City, Tangerang, Banten, pekan lalu.
"Dalam G20 seluruh kendaraan untuk kepala negara, untuk setingkat menteri, official seluruhnya listrik," jelas dia.
Merek Hyundai Genesis G20, Hyundai Ioniq 5, Wuling Air Ev hingga Lexus UX 300e merupakan kendaraan resmi KTT G20.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Soal kendaraan dinas, beberapa waktu yang lalu Ida Nuryatin Finahari Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM mengatakan, pemerintah memiliki peta jalan dalam penggunaan kendaraan listrik.
Dia memaparkan Kementerian Perhubungan mengeluarkan simulasi terkait dengan milestone kebutuhan kendaraan listrik roda empat dan roda dua dari 2021-2030 khusus untuk kendaraan operasional pemerintah.
Target jumlah kendaraan listrik yang jadi armada kendaraan dinas pemerintah sampai 2030:
2021: 13.236 mobil listrik, 39.883 motor listrik
2022: 26.100 mobil listrik, 79.766 motor listrik, 2.186 angkutan perkotaan
2023: 39.258 mobil listrik, 119.649 motor listrik, 7.671 angkutan perkotaan
2024: 52.682 mobil listrik, 159.523 motor listrik, 12.347 angkutan perkotaan
2025: 65.605 mobil listrik, 199.415 motor listrik, 16.223 angkutan perkotaan
2026: 77.814 mobil listrik, 239.118 motor listrik, 20.843 angkutan perkotaan
2027: 91.617 mobil listrik, 278.971 motor listrik, 25.771 angkutan perkotaan
2028: 105.419 mobil listrik, 318.824 motor listrik, 30.689 angkutan perkotaan
2029: 119.721 mobil listrik, 358.677 motor listrik, 35.907 angkutan perkotaan
2030: 132.983 mobil listrik, 398.530 motor listrik, 45.303 angkutan perkotaan.
[rin]