WAHANANEWS.CO, Jakarta - Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu Dolar Amerika Serikat dan Euro diserbu investor. Penawaran yang masuk melebihi target yang telah ditetapkan Kementerian Keuangan.
Surat utang itu diterbitkan dengan format SEC registered atau terdaftar di U.S. Securities and Exchange Commission (SEC), dengan tanggal setelmen atau penerbitan dijadwalkan pada 16 Oktober 2025.
Baca Juga:
2049 Jadi Tahun Kebangkitan China dan Awal Kecemasan Baru Amerika
Sementara itu, tanggal pricing dari SUN dual currency ini telah dilakukan pada 8 Oktober 2025 dengan nominal penerbitan masing-masing senilai US$ 1,85 miliar atau setara Rp 30,62 triliun dan EUR 600 juta setara Rp 11,53 miliar. Dengan demikian totalnya ialah setara Rp 30,63 triliun.
Untuk nominal penerbitan US$ 1,85 miliar itu terdiri dari SUN seri RI0431 dengan nominal penerbitan US$ 600 juta, dan RI0436 senilai US$ 1,25 miliar. Sementara itu, penerbitan dengan nilai EUR 600 juta serinya ialah RIEUR1033.
"Transaksi ini menandai keberhasilan Pemerintah menerbitkan global bonds dengan format SEC-registered untuk ketujuh belas kalinya," dikutip dari siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Kamis (9/10/2025).
Baca Juga:
Dante Kembali Beraksi! Devil May Cry Puncaki Netflix dan Umumkan Season Baru
Pemerintah Indonesia mengumumkan pembukaan penawaran untuk SUN dalam denominasi US$ pada sesi pagi Asia, 8 Oktober 2025, diikuti oleh pengumuman penawaran untuk SUN dalam denominasi EUR pada pembukaan pasar Eropa di hari yang sama.
Penawaran tersebut menarik minat investor global, yang ditandai dengan orderbook melebihi US$ 4,9 miliar dan EUR 3 miliar atau di atas nominal penerbitan.
Final yield untuk denominasi US$ tenor 5,5 tahun untuk seri RI0431 dan 10,5 tahun seri RI0436 masing-masing sebesar 4,350%, dan 4,950%, sedangkan untuk denominasi Euro tenor 8 tahun dengan seri RIEUR1033 sebesar 3,752%.