Penerbitan SUN dalam denominasi EUR dilakukan dalam format thematic bond SDG (SDG bond). Penerbitan SDG bond ketiga sejak 2021 ini mengacu pada Sustainable Government Securities Framework.
Framework tersebut sejalan dengan standar internasional, termasuk International Capital Market Association (ICMA) principles. "Pemerintah terus berkomitmen untuk memenuhi standar yang berlaku dalam penerbitan obligasi tematik, serta menyusun laporan alokasi dan dampak," sebagaimana tertulis dalam siaran pers DJPPR.
Baca Juga:
2049 Jadi Tahun Kebangkitan China dan Awal Kecemasan Baru Amerika
Hasil penerbitan ini akan digunakan untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
Secara khusus, proceeds dari SDG Bond akan dialokasikan untuk program dan proyek yang memenuhi kriteria Eligible SDGs Expenditures sesuai dengan Sustainable Government Securities Framework.
Hal ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan guna mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030.
Baca Juga:
Dante Kembali Beraksi! Devil May Cry Puncaki Netflix dan Umumkan Season Baru
Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini memperoleh peringkat Baa2 oleh Moody's, BBB oleh S&P, dan BBB oleh Fitch* serta akan dicatatkan pada Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) dan Frankfurt Stock Exchange (FSE).
Tingginya minat investor dalam penerbitan SUN ini antara lain didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat serta pengelolaan fiskal yang berhati-hati.
"Pencapaian ini juga menegaskan dukungan luas dari beragam basis investor internasional dan memperkuat posisi Republik Indonesia sebagai penerbit yang konsisten dan kredibel di pasar keuangan global," kata DJPPR.