Menurutnya, Indonesia akan sangat menarik di mata investor.
"Kalau PDB per kapita US$ 3.000-4.000 buat makan. Kita tuh pas-pasan. Kalau US$ 5.000, hitung-hitungannya sudah ada yang bisa disisihkan," imbuh Henry.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Henry berharap ekonomi Indonesia mampu tumbuh konsisten seperti China saat memasuki PDB per kapita US$ 5.000.
Data Bank Dunia menunjukkan China mulai memasuki PDB per kapita di atAs US$ 5.000 pada 2011. Setelah itu, China konsisten mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas double digit selama empat tahun beruntun rata-rata sebesar 7,36% pada 2011-2019.
"China pada 2011 menembus US$ 5.000 setelah itu dia terus one way up. Saya rasa Indonesia 10 tahun depan pun akan menarik," tuturnya.
Baca Juga:
Percepat Target Transisi Energi, PLN Siap Kembangkan Sejumlah Skenario Agresif
Negara-negara besar di ASEAN hampir semuanya sudah menyentuh milestone PDB per kapita di atas US$ 5.000. Singapura mencapai milestone tersebut pada 1980 dan kini sudah menembus US$ 8.2807,63.
Thailand menembus level PDB per kapita US$ 5.000 pada 2011 dan kini ada di level US$ 6.909,96. Malaysia menyentuh milestone US$ 5.000 pada 2005 dan sekarang mencapai US$ 11.993,19.
Bank Dunia mengkelompokan sebuah negara berdasarkna PDB per kapita. Klasifikasinya sebagai berikut: