WahanaNews.co | Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) minta pemerintah tetap jamin subsidi listrik bagi masyarakat kalangan bawah. Hal ini menyusul adanya wacana penghapusan listrik 450 volt amper (VA) oleh pemerintah.
Menurut Ketua YLKI Tulus Abadi, dengan adanya wacana penghapusan listrik 450 VA dan diarahkan masyarakat menggunakan daya listrik 900 VA, artinya menaikkan tarif secara terselubung yang akan membebani rakyat.
Baca Juga:
Mensos Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Sekolah Harus Dihukum Berat
"Jangan menjadikan migrasi ini sebagai alat kenaikan tarif listrik secara terselubung," kata Tulus, belum lama ini,
Tulus Abadi mengatakan, sebelum wacana itu direalisasikan, pemerintah melalui PT PLN (persero) harus menjelaskan pada publik alasan dan keuntungan atas penghapusan daya 450 VA itu. Jika alasannya kebutuhan rumah tangga terhadap daya listrik meningkat, maka perlu juga dibuka data pelanggan 450 VA.
“Berapa persen yang kebutuhannya sudah melebihi daya 450 VA dan berapa persen yang kebutuhannya masih di bawah 450 VA. Justru kelompok terakhir inilah yang wajib dilindungi daya belinya," imbuhnya.
Baca Juga:
Kemensos Bangun Posko Khusus Bagi Kelompok Rentan Penyintas Lewotobi
Menurut Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, alasan penghapusan daya listrik 450 VA, karena baru sebagian masyarakat miskin yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sedangkan jumlah pelanggan listrik 450 VA sebanyak 9,55 juta yang masuk DTKS.
”Sementara yang tidak masuk DTKS jumlahnya 14,75 juta pelanggan,” ujarnya.
Dikatakan Said, yang masuk DTKS otomatis akan terekam di dalam data Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai penerima bantuan social. Sementara data yang belum masuk di dalam DTKS punya dua kemungkinan.