Menurut Sri Mulyani, sebagian besar jenis TKD mengalami kenaikan kinerja penyaluran disebabkan kepatuhan pemda yang lebih baik.
Sedangkan, pembiayaan investasi mencapai Rp77,9 triliun.
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito : Penerimaan Pajak Bruto Bulan Maret 2025 Tumbuh Positif
Belanja ini terutama untuk pembiayaan investasi sektor infrastruktur khususnya dalam penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) dan pembiayaan sektor perumahan.
Lebih lanjut, terkait belanja non kementerian/lembaga yang paling besar tadi, penyaluran untuk program Kartu Prakerja telah mencapai Rp12,9 triliun per Oktober 2022.
Artinya, penyaluran dana untuk program ini baru tersalurkan 71,6 persen dari total dana Rp18 triliun.
Baca Juga:
Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6 Triliun untuk Percepat Belanja K/L
Adapun dana sebesar Rp12,9 triliun tadi telah dimanfaatkan untuk bantuan biaya pelatihan, insentif mencari kerja, dan insentif survei evaluasi bagi 3,67 juta peserta.
Sri Mulyani juga mengatakan dari total dana Rp8,8 triliun, bantuan langsung tunai (BLT) pekerja atau bantuan subsidi upah (BSU) baru terealisasi Rp7,78 triliun per 31 Oktober 2022.
Ia mengatakan dari target 16 juta pekerja, BSU baru disalurkan kepada 12,8 juta pekerja. Mereka mendapatkan BLT sebesar Rp600 ribu.