WahanaNews.co, Jakarta - Peningkatan pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan perputaran ekonomi di sektor ini diperkirakan mencapai Rp369,8 triliun.
"Perhitungan ini berdasarkan jumlah perkiraan pergerakan masyarakat yang didata oleh Kemenhub, serta persentase masyarakat yang berwisata dan rata-rata pengeluaran wisatawan berdasarkan hasil survei Kemenparekraf," ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya dalam "The Weekly Brief With Nia Niscaya” di Jakarta, Selasa (16/4).
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Lebih lanjut Nia menjelaskan, berdasarkan survei yang dilakukan Kemenparekraf, didapatkan data-data terkait preferensi aktivitas wisatawan nusantara di momen libur lebaran 2024. Survei dilakukan terhadap 1.756 responden, dengan hasil survei per 14 April 2024 yang menunjukkan bahwa preferensi daya tarik wisata terbesar masyarakat yakni pantai/danau sebesar 56,1 persen.
Selanjutnya adalah pusat kuliner (50,8 persen), pegunungan/ agrowisata (41,9 persen), taman rekreasi/kebun binatang (29,9 persen), dan pusat perbelanjaan (26,6 persen).
Sementara untuk durasi berwisata meliputi satu hari atau one day trip (49,5 persen) dan dua sampai empat hari (36,2 persen). Adapun preferensi akomodasi, menggunakan hotel berbintang (34,5 persen) dan akomodasi keluarga (26,9 persen).
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Kemudian destinasi wisata favorit saat mudik lebaran 2024 diantaranya yaitu Malioboro, Ciwidey, Pangandaran, Parangtritis, Puncak Bogor, Ragunan, Lembang, Borobudur, dan Bromo.
"Memang secara statistik pergerakan wisnus terbesar di (pulau) Jawa karena jumlahnya (penduduk) besar, pembangunan infrastruktur juga baik sehingga memberikan kemudahan bagi pelaku wisatawan nusantara di momen mudik dan libur lebaran ini," ujar Nia.
Rata-rata pengeluaran berwisata per orang diperkirakan sebesar Rp2,73 juta, dengan pengeluaran paling besar digunakan untuk akomodasi, dan secara berturut-turut diikuti oleh transportasi, makan dan minum, serta oleh-oleh.
"Kemenparekraf akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Bank Indonesia, BPS, Kemenhub, dan Pemda terkait realisasi perputaran ekonomi di sektor parekraf selama periode mudik lebaran 2024," ujar Nia.
Meski memberikan dampak, Nia mengatakan, Kemenparekraf mencatat beberapa hal saat terjadi lonjakan pengunjung di destinasi saat momen libur lebaran 2024. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Rabu (17/4).
[Redaktur: Alpredo Gultom]