WahanaNews.co, Jakarta -
Kementerian Perindustrian terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan Brasil memiliki sejarah panjang dalam hubungan diplomatik yang telah terjalin sejak tahun 1953. Kedua negara secara konsisten mempererat kerja sama yang komprehensif di berbagai sektor untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Hal tersebut ditegaskan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Wakil Presiden sekaligus Menteri Pembangunan, Industri, Perdagangan dan Jasa Brasil, Geraldo Alckmin. Pada pertemuan ini, Menperin Agus didampingi oleh Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin RI, Tri Supondy serta Duta Besar Indonesia untuk Brasil Edi Yusup..
Baca Juga:
Menperin Tegaskan Reformasi TKDN Bukan karena Latah dan Tekanan, Perpres 46/2025 untuk Perkuat Industri Lokal
“Brasil merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan Amerika Latin. Peningkatan nilai ekspor Indonesia ke Brasil sebesar 9,31 persen pada tahun 2024, yang menjadi salah satu indikator positif pada potensi kerja sama yang dapat terus dikembangkan,” ujar Menperin dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di sela-sela kegiatan BRICS Ministers of Industry Meeting di Brasil, Selasa (20/5) waktu setempat.
Ke depannya, lanjut Menperin, penguatan kerja sama akan difokuskan pada sektor-sektor strategis yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi kedua negara, seperti pengembangan energi terbarukan berbasis nabati, industri maritim dan kedirgantaraan, pengolahan hasil perikanan dan peternakan, serta produk agribisnis.
“Kerja sama ini selaras dengan aspirasi Bapak Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperluas jangkauan kerja sama internasional demi memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” katanya.
Baca Juga:
Politeknik Kemenperin Latih Ratusan Pelaku Industri Negara Karibia di Bidang Agro
Selain mempererat hubungan bilateral, Indonesia dan Brasil juga memiliki komitmen yang sejalan dalam berbagai forum multilateral, seperti Group of Twenty (G20), World Trade Organization (WTO), Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan BRICS. Kedua negara aktif mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Agus meyakini, kedua negara memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendorong stabilitas global, mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan, dan memastikan kesejahteraan rakyat masing-masing negara.
Selain menghadiri pertemuan dengan para delegasi Menteri Industri BRICS dan pertemuan bilateral dengan Wapres Geraldo, Menperin dijadwalkan menghadiri sejumlah agenda dalam rangkaian kegiatan BRICS, yaitu pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Industri dan Teknologi Informasi Xiong Jijun, serta Wakil Menteri Industri dan Perdagangan Federasi Rusia Aleksei Vladimirovich Gruzdev..
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, Menperin berupaya memperkuat kontribusi Indonesia dalam mendorong pertumbuhan industri global yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan. “Dialog terbuka dan kerja sama yang saling menguntungkan akan memperkokoh posisi Indonesia sebagai mitra strategis dalam industri global serta membangun jembatan pemahaman antar masyarakat kedua negara,” katanya. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Sabtu (24/5).
[Redaktur: JP Sianturi]