WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan bersama Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama untuk Negara Arab di Teluk (Gulf Cooperation Council/ GCC) Jasem Mohamed Al-Budaiwi
secara resmi meluncurkan perundingan Indonesia–Gulf Cooperation Council Free Trade Agreement (I–GCC FTA).
Peluncuran perundingan tersebut ditandai dengan penandatanganan Pernyataan Bersama (Joint Statement) Peluncuran I–GCC FTA di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Rabu, (31/7).
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
Pemerintah optimistis kerja sama ini akan meningkatkan pasar ekspor Indonesia ke seluruh negara anggota GCC dan semakin mengokohkan hubungan Indonesia dengan semua negara Arab di Teluk.
“Sudah bertahun-tahun dibahas, tetapi baru hari ini perundingan perjanjian ini bisa diluncurkan. Untuk itu, saya mengajak kedua pihak untuk meningkatkan hubungan dagang melalui perjanjian dagang ini,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, penandatanganan Joint Statement Perundingan I–GCC FTA merupakan langkah awal bagi Indonesia dan GCC untuk segera memulai perundingan.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
“Kami optimis perundingan dapat diselesaikan dalam jangka waktu 24 bulan sebagaimana disepakati kedua pihak,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas
kedatangan Sekretaris Jenderal GCC ke Indonesia. Ia pun menyampaikan, Indonesia - GCC memiliki ekonomi yang besar dan kuat.
“Indonesia menyumbang jumlah penduduk yang besar bagi ASEAN yang berjumlah sekitar 600 juta jiwa. Di sisi lain, negara teluk juga mempunyai jumlah penduduk yang besar. Untuk itu, Saya kembali
mengajak untuk bersama-sama meningkatkan perdagangan Indonesia – GCC ini. Dengan melalui FTA, kita sudah memulai sesuatu yang baik,” tambah Mendag Zulkifli Hasan.
Sekjen GCC Jasem Mohamed Al-Budaiwi meyakini, peluncuran I-GCC FTA menjadi tonggak sejarah hubungan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Arab di teluk. Al-Budaiwi meyakini nilai perdagangan kedua pihak akan terus meningkat, khususnya dengan adanya perjanjian kerja sama yang baru.
“Peluncuran perjanjian dagang kedua negara pada hari ini menjadi sejarah bagi Indonesia dan negara-negara teluk. Kami yakin perjanjian ini dapat membawa kebaikan bagi kedua pihak, khususnya di bidang ekonomi,” tandas Al-Budaiwi.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]