WahanaNews.co | Berbagai perusahaan yang bergerak di sektor perekonomian digital diprediksi masih terus mendominasi penyerapan untuk properti di bidang perkantoran di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Beberapa sektor industri yang menjadi penggerak penyerapan sepanjang tahun 2022 ini yaitu e-commerce, fintech, dan social media platform," kata Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto di Jakarta, Rabu 6 April 2022.
Baca Juga:
Bongkar Gedung Tanpa Izin
Ferry mengemukakan bahwa perekonomian yang stabil pada saat ini akan semakin mendorong permintaan ruang kantor termasuk untuk perusahaan di bidang ekonomi digital dan tingkat hunian perkantoran juga diperkirakan bakal tumbuh seiring terbatasnya tambahan pasok pada periode 2023-2025.
Hal itu, ujar dia, karena pada kuartal I-2022 ini masih belum ada proyek gedung perkantoran baru yang diperkenalkan di Jakarta, sehingga gedung perkantoran baru yang ada masih berasal dari proyek yang saat ini sedang dalam masa konstruksi.
"Pengembang masih dalam posisi menunggu saat yang tepat untuk memperkenalkan proyek baru," katanya dan menambahkan, tingkat hunian ruang kantor di daerah CBD (sentrabisnis) Jakarta adalah 75,3 persen, atau turun 3 persen q-o-q (antarkuartal).
Baca Juga:
Jakarta Lepas Status Ibu Kota, Begini Nasib Gedung Eks Pemerintah Kelak
Ia mengungkapkan, untuk mengejar dan mempertahankan tingkat hunian perkantoran, beberapa pengelola gedung memilih untuk menurunkan tarif sewa. Di CBD, tarif sewa gedung perkantoran pada saat ini turun 11 persen dibandingkan kuartal II-2020 atau awal masa pandemi di Indonesia.
Selain itu, Ferry berpendapat bahwa beroperasinya gedung kantor premium akan mempengaruhi perhitungan rata-rata tarif sewa, terutama di CBD.
"Namun karena masih besar ruang yang belum terserap, perbedaan antara penawaran hingga ke tarif transaksi masih relatif lebar," papar Ferry.