WahanaNews.co | Beberapa perusahaan konglomerasi dunia belum lama ini memutuskan memecah entitas usahanya jadi beberapa perusahaan baru.
Terbaru, hal ini dilakukan oleh Toshiba yang memisahkan menjadi dua perusahaan serta General Electric (GE) yang memecahkan diri menjadi tiga perusahaan publik yang terpisah.
Baca Juga:
Sosok Oei Tiong Ham, 'Sugar Daddy' Sejati, Raja Gula Indonesia yang Punya 26 Anak
Mengutip Al Jazeera, ada alasan besar dibalik pemecahan ini. Bukan hanya sekedar penghematan biaya namun juga mengembangkan nilai yang dimiliki sebuah unit usaha. Para eksekutif perusahaan berpikir bahwa bila tetap digabungkan, maka unit usaha ini tidak akan mendapatkan nilai yang optimal di mata investor dan konsumen.
"Setiap perusahaan memiliki alasan uniknya sendiri untuk ingin menjadi kecil, tetapi secara umum, konglomerat mulai memutar unit karena mereka ingin membuka nilai," tulis laporan itu dikutip Senin, (15/11/2021).
"Sederhananya, itu berarti mereka berpikir investor melihat lebih sedikit nilai dalam bisnis perusahaan jika mereka tetap digabungkan, dan bahwa pemegang saham akan lebih baik jika bisnis tersebut dipisahkan menjadi perusahaan yang terpisah."
Baca Juga:
Ngeri, Di Hari Kemerdekaan AS Ramai Penembakan Massal Bunuh Warga
Perusahaan besutan Thomas Alfa Edison itu akan dipecah menjadi tiga perusahaan publik yang terpisah yakni penerbangan (yang akan mempertahankan nama GE), perawatan kesehatan, serta dan energi.
CEO GE Lawrence Culp mengatakan bahwa entitas baru ini akan mendapat manfaat dari fokus yang lebih besar, alokasi modal yang disesuaikan, serta fleksibilitas strategis untuk mendorong pertumbuhan dan nilai jangka panjang.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk bergerak dengan kecepatan untuk membentuk masa depan penerbangan, memajukan kesehatan presisi dan memimpin transisi energi," katanya.