"REC menjadi instrumen paling penting dalam menurunkan emisi. Kerja sama ini merupakan bukti nyata bahwa sektor industri mengambil peran luar biasa dalam transisi energi terbarukan," katanya.
REC merupakan bukti PLN mewujudkan kerja sama pemenuhan tenaga listrik dari pembangkit berbasis EBT.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Ia menjelaskan, kontrak pembelian REC dengan durasi kerja sama 1-5 tahun ini juga bakal memberi dampak positif bagi industri.
"Pelanggan memperoleh opsi pengadaan untuk pemenuhan target 100 persen penggunaan EBT yang transparan dan diakui secara internasional dan tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur," jelasnya.
Tak hanya itu, industri juga membuktikan eksistensinya berkontribusi mengurangi emisi karbon dari pembangkit EBT di Indonesia.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
Kontrak pembelian REC memberikan dampak bagi pemerintah yang mendorong transisi energi menuju karbon netral 2060.
Masifnya kontrak pembelian REC diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar nasional energi terbarukan sehingga dapat mempercepat pencapaian target bauran energi.
"Kami sangat terbuka bagi perusahaan-perusahaan lain yang ingin berkontribusi dalam penggunaan energi hijau dengan memanfaatkan REC ini," ungkapnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.