"PLN siap mendukung pertumbuhan sektor industri dengan kecukupan daya mampu sistem sebesar 10.138 MW dengan cadangan sebesar 3.258 MW,” ujarnya.
Kuasa Direksi PT Tjiwi Kimia, Gijan Ongkoredjo menyatakan, kerja sama ini merupakan salah satu wujud sinergi nyata antara PLN dengan industri, dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri pascapandemi Covid-19.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Pada kesempatan yang sama, PT Tjiwi Kimia pun turut berkomitmen mendukung penggunaan energi hijau melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC) PLN selama dua tahun sebanyak 174.285 unit.
"Pencapaian ini ke depannya akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas pembangkit EBT di Indonesia guna mencapai target nasional energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025," ujarnya.
General Manager Plant PT Sasa Inti, Thomas Iskandar Unardi menyatakan, kerja sama ini merupakan langkah yang menguntungkan kedua belah pihak. Ia mengakui, perusahaan memang memiliki pembangkit yang saat ini digunakan untuk memback-up PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Melihat kinerja PLN yang semakin membaik di lima hingga sepuluh tahun terakhir, PT Sasa Inti dapat mempercayakan sepenuhnya pasokan listrik industri ke PLN. "Ke depan kami mempertimbangkan untuk menambah durasi kerja sama, dan beberapa pembangkit lainnya untuk diakuisisi PLN,” kata dia. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.