WahanaNews.co, Jakarta - PT PLN (Persero) menggandeng perusahaan energi asal Hongkong GD Power Overseas Investment Company Limited (GD Power) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Karangkates, Jawa Timur, kapasitas 129 Megawatt peak (MWp).
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara PLN dengan PLN Nusantara Renewables dan GD Power di Jakarta, Selasa (13/08).
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa kolaborasi antara PLN dan GD Power berperan penting dalam pengembangan energi hijau di Indonesia. Kolaborasi ini sekaligus bagian dari upaya transisi energi PLN yang merancang penambahan kapasitas pembangkit 75% berbasis energi baru terbarukan (EBT) dan 25% berbasis gas hingga tahun 2040.
Ket foto: Penandatanganan LoI pengembangan PLTS Terapung Karangkates antara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (ketiga dari kanan) dengan Authorized Representative GD Power Hong Kong Overseas Investment Company Limited, Zhao Zhigang (keempat dari kiri), disaksikan Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto (kedua dari kanan), Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto (kanan), Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah (kedua dari kiri), Direktur Utama PLN Nusantara Renewables, Harjono (ketiga dari kiri), dan Direktur Guoneng Indonesia Energy, Sun Yiding (kiri). [WahanaNews.co/PLN]
“Hari ini telah ditandatangani LoI untuk pembangunan PLTS Terapung Karangkates, sebesar 129 MWp. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus dilanjutkan dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
PLTS Terapung Karangkates diproyeksikan mampu memproduksi listrik bersih hingga 219 Gigawatt hour (GWh) untuk menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur. Begitu beroperasi, PLTS Karangkates akan memberikan banyak manfaat untuk sektor ketenagalistrikan di Indonesia, termasuk peningkatan kapasitas EBT dan mereduksi emisi karbon hingga 180 ribu ton CO2 per tahun.
Selain itu, pengembangan PLTS Karangkates diharapkan mendukung momentum laju pertumbuhan ekonomi nasional.
"Proyek ini tidak hanya sekadar menyediakan energi bersih yang terjangkau, tetapi juga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, mengentaskan kemiskinan serta memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," imbuh Darmawan.