WAHANANEWS.CO, Jakarta - Harapan baru tumbuh di kawasan pesisir utara Jawa.
Melalui program PLN Peduli, PT PLN (Persero) bersama masyarakat menggelar aksi bersih pantai dan menanam sebanyak 72.400 batang mangrove di lahan seluas 20,2 hektare yang tersebar di Pantai Tirang, Kota Semarang, serta Desa Betahwalang, Kabupaten Demak.
Baca Juga:
Listrik Terangi Harapan: 93 Keluarga Nelayan di Indramayu Nikmati Hunian Baru Berkat Program TJSL PLN
Langkah ini bukan sekadar upaya lingkungan, tetapi juga wujud nyata komitmen PLN dalam menghadirkan kehidupan yang lebih aman, sehat, dan sejahtera bagi masyarakat pesisir.
Penanaman mangrove diharapkan dapat menanggulangi ancaman banjir rob, abrasi pantai, serta membantu menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang menjadi sumber penghidupan utama warga.
Kasno, salah satu relawan dari Komunitas Semarang Mangrove, mengungkapkan rasa optimisme terhadap manfaat besar dari kegiatan ini dalam jangka panjang.
Baca Juga:
GSM Resmi Nikmati Listrik 30 Juta VA dari PLN, Dorong Efisiensi dan Produktivitas Tambang Emas Pani
Ia menilai aksi tersebut bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi sebuah investasi bagi masa depan masyarakat di wilayah pesisir.
"Kawasan ini memang rentan akan adanya abrasi. Tetapi kami optimistis apa yang kita tanam hari ini dapat bermanfaat pada masa yang akan datang," ujar Kasno.
Para relawan mengambil sampah saat aksi bersih di Pantai Tirang, Semarang. Selain aksi tersebut, dilakukan juga penanaman bibit mangrove di sekitar lokasi. Di tahun ini, hingga Oktober 2025, PLN bersama masyarakat telah menanam sebanyak 218.179 bibit dan berhasil merehabilitasi 158 hektare lahan mangrove yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Dukungan juga datang dari Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Perekonomian, Nani Hendiarti, yang menilai penanaman mangrove memiliki dampak strategis terhadap ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, hutan mangrove berfungsi sebagai benteng alami dari abrasi sekaligus menopang produktivitas sektor perikanan.
"Penanaman mangrove berperan penting dalam menjaga ekosistem pesisir yang menjadi sumber utama pangan dari sektor perikanan. Dengan melestarikan mangrove, kita memperkuat ketahanan pangan nasional melalui keberlanjutan produksi hasil laut yang penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, upaya penanaman mangrove harus terus didukung sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan berkelanjutan," ujar Nani.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa rehabilitasi mangrove merupakan langkah strategis dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus melindungi masyarakat dari ancaman perubahan iklim.
Ia menyebut persoalan abrasi dan banjir rob tidak lagi menjadi isu lokal semata, melainkan tantangan global yang memerlukan aksi kolektif.
“Menanam mangrove berarti menanam kehidupan. Akar mangrove menahan abrasi, batangnya menahan ombak, dan daunnya menyerap karbon. Ini adalah bentuk nyata komitmen PLN untuk melindungi pesisir, memperkuat ketahanan lingkungan, dan mendukung target Net Zero Emissions,” ungkap Darmawan.
Tampak relawan sedang menimbang sampah yang berhasil dikumpulkan saat kegiatan aksi bersih di Pantai Tirang, Semarang, Selasa (14/10/2025).
Komitmen tersebut turut diwujudkan oleh PLN Unit Induk Pembangkitan (UIK) Tanjung Jati B. General Manager-nya, Andi Makkasau, menjelaskan bahwa sepanjang 2025, pihaknya telah berpartisipasi dalam program rehabilitasi mangrove di berbagai wilayah Jawa Tengah seperti Demak, Pemalang, Rembang, Pekalongan, Brebes, dan Kendal.
Program ini juga sejalan dengan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bertajuk “Mageri Segoro”, yang fokus pada pemulihan ekosistem pesisir.
"Rehabilitasi mangrove bukan hanya tentang menanam pohon, namun juga memupuk harapan dan ketahanan bagi masyarakat pesisir. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, kami percaya langkah ini akan membawa manfaat jangka panjang yang nyata bagi masyarakat,” ujar Andi.
Aksi bersih pantai dan rehabilitasi mangrove ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor antara PLN dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta sejumlah lembaga pendidikan dan komunitas lingkungan.
Selain menanam mangrove, PLN juga menyalurkan bantuan instalasi pemanen air hujan bagi masyarakat sekitar.
Fasilitas ini berfungsi untuk menampung dan menyimpan air hujan dari atap bangunan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan harian, seperti air bersih, air minum setelah diolah, hingga membantu mengurangi genangan dan erosi di sekitar permukiman.
Hingga Oktober 2025, PLN bersama masyarakat di berbagai daerah di Indonesia telah berhasil menanam 218.179 bibit mangrove dan merehabilitasi 158 hektare lahan pesisir.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PLN menjalankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung agenda nasional menuju ketahanan lingkungan dan transisi energi berkelanjutan (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]