WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, inovasi bisnis Beyond kWh yang dulunya belum dikembangkan dengan maksimal, dapat diakselerasi melalui pembentukan subholding.
Ia mengatakan PLN saat ini memiliki aset jaringan kabel yang bisa dioptimalkan untuk bisnis diluar mengalirkan listrik.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kementerian BUMN optimistis pembentukan Holding Subholding PT PLN (Persero) akan ikut mengakselerasi inovasi bisnis di luar kelistrikan atau Beyond kWh yang bakal menjadi sumber pendapatan baru bagi PLN.
“Melalui subholding ini PLN bisa memaksimalkan jaringan kabel yang sudah ada saat ini untuk fiber optik dan jaringan internet. Ini bisa menjadi lini bisnis baru bagi PLN,” kata Erick.
Apalagi, kata Erick saat ini banyak negara yang sudah menggerakan ekonomi digital. Indonesia pun termasuk sebagai negara dengan digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, perlu ada infrastruktur tambahan untuk bisa memasok kebutuhan ekonomi digital ini.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Pastinya ketika ekonomi digital tumbuh kita bicara yang namanya infrastruktur itu ya salah satunya ya fiber optic itu atau kabel yang dipunyai PLN yang bisa mengalirkan yang namanya wi-fi dan lain-lain. potensi itu ada dan mekanisme daripada Beyond kWh itu juga banyak implikasinya,” ujar Erick.
Erick pun mengapresiasi upaya bersama Dirut dan jajaran Direksi PLN dalam menyukseskan pembentukan Holding – Subholding.
Menurutnya, PLN berhasil melakukan digitalisasi mulai dari pembangkit, transmisi, distribusi, pengelolaan keuangan, pengadaan, sampai layanan pelanggan.