“Ini semua dilakukan secara end-to-end. Proses bisnis yang tadinya kompleks dan berbelit, menjadi efektif dan efisien. Layanan yang dulunya lambat, sekarang sangat cepat dan memuaskan. PLN menjadi lebih sehat,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, Subholding Beyond kWh yang akan memimpin transformasi produk layanan PLN dan peningkatan pengalaman pelanggan sehingga bisa mendorong penjualan non listrik.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Subholding ini memiliki tiga klaster bisnis, yaitu kelistrikan, layanan konektivitas dan layanan IT PLN.
PLN ICON Plus juga diharapkan dapat meningkatkan peluang aliansi strategis, khususnya di bidang teknologi dan pendanaan, serta melakukan manuver bisnis yang lebih lincah untuk mendukung PLN sebagai induk usaha.
Aset-aset kelistrikan yang tadinya digunakan hanya untuk layanan kelistrikan, dikembangkan untuk layanan Beyond kWh.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Ada layanan internet, ada PLN market place, ada EV Charging, baterai swap, sistem Charge-in, rooftop, hingga ListriQu. Super App kami New PLN Mobile, menjadi ujung tombaknya,” ujarnya.
Darmawan berharap, dengan Holding Subholding ini, maka proses bisnis menjadi jauh lebih efektif dan efisien. Utilisasi aset menjadi jauh lebih optimal.
Selain itu, Core Competency dan Technical Skills, akan jauh lebih fit dan jauh lebih relevan, dalam menghadapi tantangan zaman. Darmawan menambahkan, corporate culture akan menjadi jauh lebih produktif dan profesional. Transisi Energi pun, akan menjadi lebih terakselerasi.