WahanaNews.co | PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Malingping-Bayah 150 kilovolt (kV) dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80,65 persen.
Pengoperasian SUTT yang membentang di sisi selatan Kabupaten Lebak, Banten ini ditandai dengan pemberian tegangan pertama (energize) pada Kamis (16/02), menyusul energize pada sirkit 2 yang telah rampung pada Desember 2022 lalu.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Beroperasinya SUTT ini akan semakin meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di wilayah Banten yang berdampak pada pertumbuhan industri dan perekonomian masyarakat.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menyampaikan dukungannya atas pembangunan transmisi tersebut. Dirinya meyakini, infrastruktur ini memberi manfaat yang sangat besar bagi pertumbuhan iklim industri dan bisnis di Kabupaten Lebak.
“Masyarakat Lebak memiliki berbagai macam mata pencaharian, salah satunya adalah sentra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dalam kegiatan usahanya membutuhkan listrik. Adanya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini dapat mengoptimalkan produksi yang mereka lakukan, khususnya pada sektor usaha yang membutuhkan pasokan listrik yang stabil,” kata Iti.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN senantiasa mendukung penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada pembangunan seluruh proyeknya. termasuk SUTT Malingping-Bayah tersebut. Hal ini sejalan dengan program Pemerintah untuk terus menggunakan material dari industri lokal.
Sebab, penggunaan TKDN di setiap pembangunan proyek dapat menciptakan kesempatan kerja, serta penghematan devisa negara karena berkurangnya ketergantungan pada produk luar negeri.
“Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo, untuk terus menggunakan material dari industri lokal. Ini adalah kolaborasi kami dengan pelaku project maupun bisnis yang ada di dalam negeri,” kata Darmawan.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Octavianus Padudung menyatakan, pengoperasian SUTT 150 kV Malingping-Bayah ini akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Banten khususnya di wilayah Banten bagian selatan. Dengan begitu, hal ini akan memicu pertumbuhan industri dan bisnis serta geliat aktifitas ekonomi masyarakat Banten.
“Selain untuk keandalan sistem kelistrikan, proyek ini juga mendukung peningkatan perekonomian masyarakat karena proyeksi pertumbuhan industri, pariwisata, UMKM, dan kawasan perumahan baru di Provinsi Banten masih terus meningkat. Otomatis lapangan kerja baru dapat banyak tersedia,” kata Padudung.
Padudung menjelaskan, SUTT 150 kV Malingping-Bayah ini dibangun dengan menggunakan lahan tapak tower baru sebanyak 114 tower dengan total panjang transmisi 38,245 kilo meter sirkuit (kms). Sistem kelistrikan ini menghubungkan Gardu Induk eksisting, yakni Gardu Induk 150 kV Malingping dan Gardu Induk 150 kV Bayah.
Menurutnya, proyek infrastruktur ketenagalistrikan ini meningkatkan fleksibilitas operasi dari subsistem Cilegon 1 dan 2 (Labuan - PLTGU Cilegon) dengan Subsistem Cibinong 1 dan 2 (Pelabuhan Ratu - Salak). Sehingga, keberhasilan pemberian tegangan transmisi SUTT 150 kV Malingping-Bayah ini akan mengoptimalkan sistem kelistrikan antar pembangkit di Provinsi Banten.
“Beroperasinya proyek ini menjadi salah satu pengembangan sistem transmisi yang saling terhubung dan memperkuat sistem kelistrikan di Provinsi Banten,” ucap Padudung.
Lebih lanjut, kata Padudung, tim PLN menghadapi berbagai tantangan dalam menyelesaikan proyek ini, diantaranya topografi lahan yang bervariasi dan cukup ekstrim.
Namun demikian, berkat semangat tinggi untuk menerangi negeri dan dukungan stakeholder terkait, berbagai tantangan berhasil dihadapi. Mulai dari tinggi permukaan tanah yang bervariasi di sepanjang transmisi di dataran rendah hingga perbukitan dan mobilisasi peralatan kerja dan material membutuhkan penanganan yang lebih ekstra.
"Hal tersebut tidak menyurutkan semangat untuk terus menerangi negeri. Kami mewujudkan listrik terbaik dan andal karena kebutuhan listrik tidak dapat ditunda, sebagai wujud komitmen PLN hadir untuk rakyat," tutup Padudung. [jp/str]