WahanaNews.co | PLN UP3 Garut menginformasikan adanya kebocoran pipa air pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Cirompang, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dipastikan tidak mengganggu pasokan listrik ke masyarakat, khusunya di Garut.
"Untuk dampak ini tidak sampai membuat pelanggan padam," kata Manajer Bagian Jaringan PLN UP3 Garut, Said Haryadi saat dihubungi wartawan di Garut, Selasa.
Baca Juga:
Geger Kasus Mutilasi di Garut, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Ia menuturkan kebocoran pipa PLTMH Cirompang di Kampung Rancateureup, Desa/Kecamatan Bungbulang, Garut, dipastikan tidak mengganggu suplai aliran listrik ke masyarakat, terutama di wilayah selatan Garut.
"Aliran listrik tidak terdampak, suplai listrik tetap lancar ke masyarakat," katanya, dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan alasan tidak terganggunya aliran listrik ke masyarakat karena pasokan dari pembangkit listrik itu sifatnya paralel, jadi masih bisa disuplai dari sumber pembangkit listrik lainnya.
Baca Juga:
Tragedi Mengerikan: Kronologi ODGJ Mutilasi ODGJ di Depan Umum
"Karena pembangkit ini sifatnya sinkron atau paralel dengan jaringan PLN 20Kv dari GI," katanya.
Sebelumnya, peristiwa kebocoran pipa mengakibatkan semburan air kemudian merusak Power House PLTMH Cirompang dan lokasi di sekitaran pipa, meski begitu kondisi masyarakat sekitar dipastikan aman dari peristiwa tersebut.
Personel kepolisian sudah diterjunkan untuk mengecek kebocoran pipa PLTMH Cirompang yang terjadi di Kampung Rancateureup, Desa/Kecamatan Bungbulang, Garut pada Senin sekitar pukul 14.20 WIB.
Kapolsek Bungbulang Iptu Usep menyampaikan, hasil penyelidikan sementara kebocoran pipa tersebut karena berada di kawasan tanah labil dan juga terjadi pergeseran tanah sehingga pipa tertekan mengakibatkan pipa bocor.
Terkait kerugian, kata dia, belum dapat diketahui secara pasti, namun hasil pemeriksaan di lapangan diperkirakan kerugian sebesar Rp 2 miliar.
"Perlengkapan Power House PLTMH Cirompang rusak berat, seluruh kerugian belum terdeteksi, diperkirakan Rp2 miliar," katanya.
PLTMH Cirompang telah beroperasi sejak 17 April 2016 dengan tarif penjualan tenaga listrik sebesar Rp 850/kWh dan rata-rata produksi tenaga listrik sekitar 63.72 juta kWh per tahun, telah memberikan kontribusi pendapatan operasional kepada PT Tirta Gemah Ripah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat. [rds]