WahanaNews.co | PT PLN (Persero) meraih predikat Green Ratings terbaik di Indonesia pada sektor energi dan pertambangan atas upayanya dalam melakukan transisi energi. Penghargaan ini disampaikan media CNBC Indonesia yang menilai PLN sebagai perusahaan dengan perhatian di atas rata-rata industri terkait praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam sambutannya mengatakan, pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditentukan komitmen negara menuju Green Economic. Menurut Moeldoko, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo berkomitmen kuat mewujudkan Green Economic.
Baca Juga:
PLN Mendapat Apresiasi atas Respons Cepat Pulihkan Kelistrikan di Layanan Publik Bali
"Transformasi menuju Green Economic telah dilakukan dan dijalankan secara nyata. Dalam rangka menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 Indonesia sudah sangat komit untuk menghadapi perubahan iklim dunia dan mengurangi emisi karbon," kata Moeldoko dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (24/5/2023).
Karena itu, Moeldoko mengajak seluruh pihak baik dari unsur pemerintah, swasta, hingga masyarakat turut mendukung upaya mewujudkan Green Economic di Indonesia.
"Kita sudah menuju ke sana, maka tugas kita semuanya adalah memberikan dukungan semaksimal mungkin agar kebijakan tentang Green Economy betul-betul mendapat dukungan sepenuhnya dari kita semuanya, dari masyarakat Indonesia," ujar Moeldoko, melansir CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Gubernur Bali Apresiasi Gerak Cepat PLN Atasi Gangguan Kelistrikan
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam mempercepat pencapaian target NZE pada 2060, PLN melakukan banyak upaya untuk bisa mengurangi emisi karbon. PLN telah mengurangi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sebelumnya direncanakan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 sebesar 13,3 Gigawatt (GW) dan akan mengembangkan pembangkit EBT hingga 51,6% dari total penambahan pembangkit sesuai RUPTL 2021-2030.
"Langkah-langkah ini dilakukan PLN untuk bisa mengurangi emisi dari sektor pembangkitan," ujar Darmawan.
Secara rinci, PLN akan membangun 10,4 GW Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), 3,4 GW pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan 4,7 GW pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).