Darmawan menambahkan dalam upaya pengurangan emisi, PLN melakukan banyak langkah advance seperti menggantikan 1,1 gigawatt PLTU dengan energi terbarukan dan 800 megawatt (MW) dengan gas alam. PLN juga melakukan co-firing atau pencampuran batu bara dengan biomassa pada 36 PLTU, yang akan terus bertambah menjadi 52 PLTU.
Tidak hanya itu, PLN juga melakukan dieselisasi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sebanyak 1 GW.
Baca Juga:
PLN Mendapat Apresiasi atas Respons Cepat Pulihkan Kelistrikan di Layanan Publik Bali
"Kami juga sudah melakukan uji coba perdagangan karbon pertama di 26 pembangkit listrik PLN. Selain itu, mengaktifkan konsumsi energi terbarukan melalui layanan energi hijau atau Renewable Energy Certificate (REC)," tambah Darmawan.
Darmawan juga menjelaskan bahwa transisi energi ini tidak bisa dilakukan oleh PLN sendiri. Namun membutuhkan kolaborasi banyak pihak.
"Ini membutuhkan investasi yang tidak sedikit dan membutuhkan kolaborasi bersama dengan global. Sebab, upaya pengurangan emisi yang kami lakukan ini berdampak langsung pada pengurangan emisi di Jepang, Eropa, bahkan Amerika," pungkas Darmawan. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.