WahanaNews.co | PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim) menggencarkan elektrifikasi di 31 pulau wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) sepanjang tahun 2023 ini, selaras dengan program Light for All 2024 yang menargetkan 100 persen elektrifikasi di Jawa Timur.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menjadikan tenaga listrik untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Tahun lalu, melalui program listrik desa, PLN telah mengaliri 200 desa dengan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 114,18 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 330,68 kms.
Baca Juga:
Ribuan Warga Cianjur Disambung Listrik PLN Gratis Lewat BPBL dari Pemerintah
General Manager PLN UID Jatim Lasiran memaparkan, pihaknya akan memfokuskan elektrifikasi di wilayah 3T khususnya kepulauan di Sumenep dan Bawean pada 2023.
“Pascapandemi, PLN terus menggiatkan elektrifikasi di wilayah 3T termasuk pulau-pulau di Sumenep dari 48 pulau berpenghuni sudah 15 pulau yang terlistriki PLN. Sementara, pada tahun 2023 ini akan dioperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di 16 lokasi kepulauan dengan total kapasitas 975 kWp dengan potensi 8.434 pelanggan,” terang Lasiran, melalui keterangan tertulisnya yang diterima WahanaNews.co , Sabtu (4/2/2023).
Baca Juga:
PLN Sumbar Berbagi Kebahagiaan Jelang Ramadan Melalui Light Up The Dream
Lasiran menambahkan upaya melistriki ini tidak terlepas dari berbagai kendala seperti kondisi medan yang sulit dan berbukit-bukit, gelombang tinggi dan sebagainya. Hanya saja, dengan sinergi dan koordinasi bersama pemangku kepentingan, PLN berharap mampu menuntaskan program Jawa Timur Light for All 2024 yang menargetkan 100 persen elektrifikasi pada tahun 2024.
“Upaya akselerasi yang ditempuh merupakan bentuk dukungan dan kesediaan PLN menuntaskan mandat pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk kesejahteraan masyarakat. Sehingga misi PLN untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, mendorong perekonomian dapat terwujud bagi seluruh masyarakat Jawa Timur khususnya di wilayah 3T dan kepulauan,” ujar Lasiran.
Hal ini sejalan dengan harapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang mengungkapkan pentingnya kolaborasi dan sinergi bersama untuk menyukseskan program tersebut.