WahanaNews.co | PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mendorong masyarakat Bali agar aktif melaporkan gangguan pada kelistrikan saat terjadi cuaca ekstrem selama musim hujan. Ini bertujuan agar petugas dapat segera menangani gangguan tersebut.
"Dalam periode musim hujan ini, kami mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam melaporkan situasi yang berpotensi menimbulkan gangguan, seperti pohon yang dekat dengan jaringan atau kemungkinan pohon tumbang yang dapat merusak jaringan. Mohon informasikan hal tersebut kepada tim kami di PLN terdekat, agar kami dapat segera melakukan perbaikan," ujar I Made Arya, Manager Komunikasi PT PLN (Persero) UID Bali, di Denpasar, Bali, pada Sabtu (8/7/2023).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Arya menjelaskan bahwa pasokan listrik di Bali saat ini sangat mencukupi bahkan melebihi kebutuhan (oversupply). Namun demikian, penggunaan listrik dapat terhambat jika terjadi kerusakan pada jaringan akibat berbagai faktor, seperti pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.
Arya juga menekankan pentingnya informasi yang diberikan oleh masyarakat, mengingat petugas PLN tidak dapat selalu berada di setiap sudut lokasi untuk memantau jaringan listrik.
Dalam kondisi yang tidak normal, masyarakat diminta untuk proaktif melaporkan gangguan tersebut melalui kantor PLN terdekat atau menggunakan aplikasi PLN Mobile agar perbaikan jaringan yang rusak dapat dilakukan dengan cepat tanpa memakan waktu lama.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Arya juga mengingatkan masyarakat yang rumahnya mengalami kebanjiran untuk segera mematikan MCB untuk mencegah hubungan arus pendek yang bisa berakibat fatal. MCB merupakan pengganti sekring yang merupakan singkatan dari Miniature Circuit Breaker.
Selain pohon tumbang, faktor lain yang berpotensi mengganggu jaringan kelistrikan di Bali adalah layangan. Layang-layang dari berbagai ukuran bisa memacu gangguan kelistrikan dan telah terjadi beberapa kasus di Bali.
"Musim layangan dan penghujan dua gabungan berpotensi lebih besar, layangan di atas kena hujan, kena embun lalu jatuh di jaringan listrik. Jadi, mohon perhatian untuk memainkan layangan jauh dari jaringan listrik," kata Arya.