WahanaNews.co | Melalui Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusra 1, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) kembali berhasil menambah jumlah aset tersertifikasi untuk pengembangan proyek ketenagalistrikan nasional, berupa tanah tapak tower, gardu induk, dan tanah pembangkit.
Sekarang ini, PT PLN (Persero) UIP Nusra melalui UPP Nusra 1 bersama kantor pertanahan (kantah) Kabupaten Lombok Utara (KLU) telah menambah 7 aset tersertifikasi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Kolaborasi PT PLN UIP Nusra melalui UPP Nusra 1 dengan Kantor Wilayah NTB Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam kurun waktu hingga semester pertama tahun 2023 menghasilkan 22 persil yang berhasil disertifikasi dari target 47 persil pada semester pertama 2023.
Merujuk pada pencapaian tersebut, jalan PT PLN (Persero) UIP Nusra untuk memenuhi target 119 sertifikasi aset pada 2023 di NTB kian terbuka lebar.
Pasalnya, berbagai kendala yang sempat dihadapi dalam proses sertifikasi kini telah berhasil dituntaskan.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Dari tiap-tiap aset yang berhasil disertifikasi, PT PLN UIP Nusra semakin mengukuhkan sinergisitas dengan kantor wilayah ATR/BPN setempat.
Ditambah lagi, sosialisasi sejumlah proyek infrastruktur kelistrikan memperoleh sambutan hangat dari warga hingga tokoh adat sekitar wilayah infrastruktur.
Sampai saat ini, mengutip Tribunnews, dari total 2107 aset yang berada di bawah pengelolaan PT PLN (Persero) UIP Nusra di wilayah NTB, sebanyak 1593 aset sudah tersertifikasi. Dengan demikian, perjuangan sertifikasi aset 100 persen pada 2024 mendatang semakin tergapai.
Sertifikasi aset yang tengah digencarkan PT PLN (Persero) UIP Nusra ini sesuai dengan arahan Direktur Utama PT PLN (Persero) yang menargetkan 100 persen aset PLN sudah bersertifikat di tahun 2024.
Sementara itu pada tahun 2023 ini, sudah lebih dari setengah target sertifikasi aset PLN telah terlaksana.
"Kita masih punya waktu sampai tahun depan untuk bisa melegalistaskan 100 persen seluruh aset," ucap General Manager (GM) UIP Nusra, Abdul Nahwan.
Aset-aset tersebut, merupakan bagian dari tanggung jawab PLN untuk mengamankan, memelihara, menggunakan, serta mendayagunakan, dalam tugas menghadirkan listrik ke seluruh wilayah Nusra dengan konstruksi infrastruktur ketenagalistrikan yang andal.
Abdul Nahwan berharap kolaborasi yang telah terjalin dengan kantor wilayah ATR/BPN Nusa Tenggara dapat terus ditingkatkan seiring dengan target PLN untuk menuntaskan target sertifikasi aset perusahaan tahun 2024.
Dengan terbitnya sertifikasi aset PLN, akan menghadirkan kepastian hukum serta memberi keamanan bagi aset PLN, sehingga aset dapat dikendalikan dan menghindari penyalahgunaan.
Langkah PLN yang terus serius merapikan pendataan dan legalisasi aset tanah yang diamanahkan merupakan salah satu upaya memaksimalkan penyelamatan aset dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik, menutup celah korupsi, serta memberikan pasokan listrik yang andal dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat. [eta]