WahanaNews.co, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan negaranya memberikan dukungan keuangan darurat berbentuk pinjaman sebesar U$3,3 miliar atau Rp50,5 triliun (kurs Rp15.317 per dolar AS) melalui Asean+3 untuk pulih dari covid-19.
Ia menyebut Jepang konsisten mendukung sentralisasi dan persatuan ASEAN.
Baca Juga:
Alumni Unika Atma Jaya Jakarta Dukung Ekonomi Hijau
"Serta mengarusutamakan pandangan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)) mengenai Indo Pasifik di bawah kerangka ASEAN Plus Three. Kami akan semakin memperdalam kerja sama kami dengan berbagai negara untuk mendorong inisiatif ASEAN," katanya dalam KTT ASEAN Plus Three di Jakarta, Rabu (6/9/23).
Selain itu, Jepang juga mendukung inisiatif lainnya di bawah ASEAN+3. Untuk meningkatkan kerja sama keuangan regional, Jepang memimpin diskusi termasuk mengenai pembentukan fasilitas pembiayaan cepat untuk lebih memperkuat Inisiatif Chiang Mai (CMI).
Kemudian Jepang juga memberikan bantuan untuk menjamin ketahanan pangan.
Baca Juga:
Garuda Indonesia dan APP Group Kolaborasi Hadirkan Layanan Penerbangan Ramah Lingkungan
"Jepang selama ini melakukan bantuan melalui bab cadangan darurat atau ASEAN+3," kata Kishida.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi mengatakan ASEAN+3 telah membuahkan banyak hasil dan menjadi motor pertumbuhan di kawasan selama lebih dari dua dekade.
Namun ke depan Jokowi berharap akan lebih banyak peluang kerja sama yang berfokus pada ekonomi hijau.
Tujuan tersebut dapat tercapai dengan terciptanya kondisi stabil di kawasan.
"Oleh karena itu saya mengajak kita semua untuk memiliki rasa yang sama untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan menghormati hukum internasional," kata Jokowi.
ASEAN+3 merupakan kerja sama negara ASEAN dengan tiga negara Asia Timur yakni Cina, Jepang, dan Korea Selatan.
KTT ASEAN+3 pertama diselenggarakan pada Desember 1997 di Kuala Lumpur saat kawasan Asia sedang dilanda krisis ekonomi.
[Redaktur: Sandy]