WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau jalannya program pompanisasi di Desa Krendowahono, Kecamatan Gondang Rejo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi kerja keras jajaran Kementan yang telah mendistribusikan pompa secara merata ke seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Pompanisasi ini tidak hanya di Jawa Tengah atau hanya di Karanganyar saja, tetapi semua provinsi yang kita perkirakan nanti di bulan Juli, Agustus, September dan Oktober akan kekeringan panjang," kata Presiden Jokowi, Rabu (19/6/2024).
Menurutnya, program pompanisasi adalah solusi cepat dalam mengantisipasi kemungkinan gagal panen yang rusak akibat gelombang panas yang melanda akhir-akhir ini.
Presiden meyakini pemasangan pompa akan mampu mendorong peningkatan peoduksi padi untuk memenuhi kecukupan pangan di musim kering mendatang.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Sebagai contoh, Provinsi Jawa Tengah tahun ini ditargetkan mampu berproduksi di atas 9,8 juta ton. Angka tersebut bisa bertambah 1,3 juta ton apabila pompa yang dilakukan berjalan dengan lancar.
Presiden menambahkan program pompanisasi di Jawa Tengah saat ini sudah mencapai 4.300 unit yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Rata-rata, ukuran pompa berkapasitas 8,5 PK hingga ada yang mencapai 18 PK.
"Saya rasa terjadinya kekeringan yang kita perkirakan panjang ini bisa diantisipasi dengan langkah tersebut (pompa). Di Jawa Tengah sudah diterima di provinsi, di Kodam, itu 4.300 pompa, baik yang PK-nya 8,5 PK maupun yang 18 PK seperti yang ada di sini," katanya.