Selain Indonesia, pameran diikuti 17 negara, di antaranya Denmark, Italia, Finlandia, Jerman, Inggris, Hongkong, India, Thailand, dan Vietnam. Total peserta ILST 2023 sebanyak 530
perusahaan dan total peserta asing sebanyak 80 perusahaan.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Miftah Farid menjelaskan, berdasarkan kajian Yano Research Institute, pasar barang untuk hadiah (gift) di Jepang diperkirakan mencapai USD 80,8 miliar atau tumbuh 101,3 persen pada 2023.
Baca Juga:
Paviliun Indonesia Memukau, Catatkan Potensi Transaksi Rp68 Miliar di Pameran FHA Singapura
“Produk gift items, tableware, furniture dan home décor Indonesia berpeluang untuk ditingkatkan pangsa pasarnya di Jepang,” ujarnya.
Nilai ekspor produk furnitur kayu Indonesia ke Jepang pada 2022 sebesar USD 162,03 juta dengan kenaikan tren 5 tahun terakhir sebesar 2,2 persen.
Sedangkan pangsa pasar produk furnitur kayu Indonesia di Jepang sebesar 2,4 persen. Negara penyuplai produk furnitur kayu ke Jepang adalah Tiongkok, Vietnam, dan Taiwan.
Baca Juga:
Specialty Coffee Indonesia Catat Potensi Transaksi USD 27,1 Juta di SCE 2024
“Terkoneksinya GDI dengan ajang Good Design Award (GDA) atau G-Mark Jepang menjadi pintu pembuka yang lebih lebar lagi bagi produk Indonesia memasuki pasar Jepang dan pasar global. Selain itu, melalui peran perwakilan perdagangan di luar negeri, Kemendag akan terus membuka akses pasar penetrasi produk-produk kreatif dan orisinal karya anak bangsa untuk bersaing di pasar global,” pungkas Miftah. [jp/jup]