WahanaNews.co | Kompos Pilihan dari Bawang Merah alias Kopi Dara yang dikembangkan Kelompok Tani Mustika di Kramat Jati Jakarta Timur berhasil meningkatkan produksi pupuknya lebih dari sembilan kali lipat meskipun dalam kondisi pandemi.
Kelompok Tani Mustika yang telah hampir satu tahun menjadi mitra binaan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya ini pada awal tahun 2022 berhasil memproduksi 50 kg pupuk kompos per bulan, namun kini produksi mencapai 480 kg pupuk kompos per bulan dalam kondisi cuaca normal atau tidak banyak curah hujan.
Baca Juga:
Program PLN Peduli Dukung Pengembangan Pendidikan Bagi 20.848 Penerima Manfaat di Semester I 2024
Peningkatan produksi juga didukung dengan adanya kerja sama dari beberapa pengepul kulit bawang merah yang menyuplai ke dikembangkan Kelompok Tani Mustika.
Kopi Dara yang bermula dari keresahan warga akan tumpukan limbah bawang merah karena sebagian dari mereka bekerja menjadi pengupas bawang merah. Inisiatif muncul dari Kelompok Tani Mustika yang berdiri tahun 2017 untuk mengubah limbah menjadi sesuatu yang menghasilkan manfaat.
PLN Peduli turut hadir untuk berkolaborasi memberikan mesin pencacah atau crusher dan pelatihan agar pupuk mempunyai nilai jual yang tinggi. Hadirnya mesin pencacah dengan energi listrik membuat pupuk yang diproduksi Kopi Dara menjadi lebih halus sehingga kualitas lebih meningkat.
Baca Juga:
Laporan Tahunan TJSL PLN Peduli: Keberhasilan Pengembangan Lapangan Kerja dan UMKM Nasional
“Kami sangat senang mendengar produksi Kopi Dara kian meningkat meskipun dalam kondisi pandemi. Apalagi peningkatan produksi ini sejalan dengan meningkatkan kebutuhan masyarakat akan Kopi Dara. Kebermanfataan ini tentu membawa dampak positif bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pengupas bawang serta berkontribusi terhadap pengelohan limbah dan sampah di Jakarta,” ungkap Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya.
Awalnya, pupuk hanya digunakan untuk kebutuhan anggota kelompok tani maupun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Namun, saat ini Kopi Dara sudah dijual untuk umum. Peminat Kopi Dara juga cukup banyak, sehingga metode pemasaran dilakukan secara langsung dengan display produk maupun secara online.