WahanaNews.co | Atase Perdagangan Riyadh memfasilitasi pertemuan daring antara produsen produk perikanan Indonesia dan importir Arab Saudi untuk menjajaki peluang pasar di Arab Saudi.
Pertemuan antara Sembada dari Indonesia dan Wadina dari Arab Saudi tersebut berlangsung pada Senin (12/6). Pertemuan daring tersebut mempertemukan Wakil Manajemen
Sembada Kiki Galih Fatmila dengan Direktur Komersial Wadina Mohamed Azab.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Duta Besar RI di Riyadh Abdul Aziz Ahmad mengatakan, terobosan untuk mempertemukan pelaku usaha Indonesia dengan calon pembeli di Arab Saudi perlu terus ditingkatkan.
“Terobosan-terobosan baru untuk mempertemukan produsen di Indonesia dengan calon pembeli
Arab Saudi perlu terus ditingkatkan. Terlebih lagi, teknologi komunikasi saat ini memungkinkan pertemuan di dunia maya. Frekuensi pertemuan harus terus dipacu dan ditingkatkan di dunia maya, seperti yang dilakukan Tim Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia
(KBRI) Riyadh yang mempertemukan Sembada dengan Wadina,” ungkap Dubes Abdul.
Atase Perdagangan Riyadh Gunawan menambahkan, Wadina meminta bantuan KBRI Riyadh untuk mendapatkan suplai ikan beku sebagai bagian dari ekspansi bisnis mereka.
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
“Wadina berminat mengimpor produk filet ikan dari Sembada dalam berbagai ukuran. Wadina pun mengajukan persyaratan agar produk-produk filet ikan tersebut harus sudah mendapatkan lisensi dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA), baik secara produk maupun Unit Pengelolaan
Ikan (UPI) dan mendapatkan kesepakatan harga yang kompetitif. Jika syarat tersebut dipenuhi,
Wadina akan menaikkan secara bertahap jumlah impor produk perikanan dari Indonesia,” ungkap
Gunawan.
Sembada merupakan perusahaan pengolahan produk ikan demersal beku, ikan pelagis, cephalopoda, udang, slipper lobster, dan udang. Sembada mulai beroperasi sejak 2012, berlokasi di Sobontoro, Tambakboyo, Tuban, Jawa Timur.
Fokus bisnis utama Sembada adalah pengolahan dan ekspor ikan beku ke pasar internasional. Dalam sebulan, Sembada mengekspor lebih dari 30
kontainer ke luar negeri.
Bahan baku olahan diambil dari nelayan tradisional dan modern dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur dan sekitar Laut Jawa.
Sementara itu, Wadina merupakan salah satu perusahaan makanan tepercaya di Arab Saudi yang bergerak di bidang impor, pemasaran, dan distribusi bahan makanan segar, beku, dingin, dan kering ke seluruh wilayah Arab Saudi.
Untuk mengembangkan dan ekspansi bisnis makanan, Wadina bekerja sama dengan pemasok yang kredibel. Sebagian besar merupakan perusahaan multinasional dengan rekam jejak pasar global yang mapan.
“Saat ini Wadina telah memasok berbagai jenis produk, di antaranya produk makanan laut segar
dan beku. Wadina menyediakan produk yang berorientasi pada tuntutan kesehatan. Wadina akan
terus memperluas dan meningkatkan produk perikanan laut yang berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat Arab Saudi dalam skala global. Ekspansi Wadina kami lihat sebagai upaya menjadikan pasar produk perikanan di Arab Saudi makin menjanjikan bagi produk dari Indonesia,” kata Gunawan.
Potensi Pasar Produk Perikanan di Arab Saudi Arab Saudi merupakan mitra dagang produk perikanan nomor 20 bagi Indonesia.
Berdasarkan data statistik perdagangan untuk ekspor produk perikanan (ikan dan udang), pada 2022 Indonesia mengekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebesar USD 1,01 juta dan pada 2021 sebesar USD
932 ribu.
Sementara itu, Arab Saudi mengimpor produk perikanan dari dunia pada 2022 sebesar USD 138,51 juta, pada 2021 sebesar USD 374,12 juta, dan pada 2020 sebesar USD 374,18 juta. Artinya, pada 2022 Indonesia baru memasok 0,73 persen kebutuhan ikan di Arab Saudi.
Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan ekspor produk perikanan ke Arab Saudi.
Negara pemasok ikan terbesar ke Arab Saudi pada 2021 adalah Yaman (USD 71,5 juta), Norwegia (USD 64,16 juta), Persatuan Emirat Arab (USD 43,13 juta), Myanmar (USD 42,78 juta), India (USD 26,17 juta), dan Oman (USD 25,42 juta).
Pesaing dari negara ASEAN sebagai pemasok produk perikanan ke Arab Saudi adalah Vietnam (USD 24,39 juta), Thailand (USD 20,39 juta), dan Malaysia (USD 6,44 juta). [jp/jup]