Hal ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan petani kopi setiap bulannya dari sebelumnya hanya sekitar Rp 2 juta per bulan kini menjadi Rp 8 juta per bulan.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Abdul Mukhlis menjelaskan, PLN UID Banten melihat potensi ekonomi yang bernilai sangat besar dan bisa dikembangkan dari Kelompok Tani Kopi Citaman Lawang Taji. Ia pun berharap, adanya pelatihan ini memunculkan petani muda yang sukses.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
“Melalui program pelatihan petani ini diharapkan dapat memunculkan lebih banyak lagi petani muda berbakat yang mampu mengelola lahan luas yang masih tertidur menjadi lebih produktif. Selain itu, bantuan alat yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sehingga penjualan dan pendapatan petani pun meningkat,” pungkas Abdul Mukhlis
Upaya yang dilakukan PLN ini merupakan komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.