WahanaNews.co | Produktivitas sawit milik petani yang bermitra dengan PT Perkebunan Nusantara V melalui keikutsertaan program peremajaan sawit rakyat (PSR) mencapai 29,23 ton per hektare per tahun.
Angka tersebut jauh di atas standar produktivitas nasional untuk tanaman menghasilkan usia lima tahun atau TM V sebesar 26 ton per hektare per tahun.
Baca Juga:
Dukung Proyek Strategis Nasional, PLN dan PTPN V Jalin Kerja Sama
Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Kamis (13/4/2023) menjelaskan angka tersebut diraih koperasi unit desa (KUD) Karya Dharma III yang mengikuti program peremajaan sawit pada 2014 lalu.
Melalui skema kebijakan manajemen tunggal atau single management yang diterapkan Jatmiko pada 2019 silam, produktivitas KUD dengan total luas lahan 621 hektare tersebut terus mengalami peningkatan signifikan hingga sepanjang 2022 lalu mencatat total produksi mencapai 18.149 ton.
"Sejak awal kami berkomitmen tidak akan setengah-setengah dengan saudara-saudara kami petani swadaya. Kami berdiri salah satunya adalah untuk memperkuat dan memberdayakan petani sawit. Itu khittah PTPN V sebenarnya," kata Jatmiko.
Baca Juga:
PTPN V-PLN Jalin Kerja Sama Perkuat Proyek Strategis Nasional
Selain KUD Karya Dharma III, terdapat empat KUD lainnya yang telah merasakan manisnya bermitra dengan PTPN V. Diantaranya adalah KUD Karya Mukti, Dayo Mukti, Tani Sejahtera dan Tunas Karya.
"Seluruh KUD yang bermitra dengan PTPN V melalui pola single management tersebut berhasil memproduksi 96.420 ton sawit sepanjang 2022 lalu dengan produktivitas rata-rata mencapai 27,71 ton atau lebih tinggi dari standar nasional 26 ton," paparnya.
Selain itu, Jatmiko turut menjelaskan saat ini terdapat perkebunan sawit muda yang mulai belajar panen, yakni KUD Makarti Jaya. KUD yang melaksanakan program PSR pada 2019 lalu itu turut merasakan masifnya panen perkebunan sawit yang membentang di lahan seluas 697 hektare.
Ia mengatakan produktivitas KUD Makarti Jaya mencapai 9,35 ton per hektare per tahun. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan standar nasional PPKS yang hanya sebesar 4 ton per hektare per tahun.
Bahkan, Gubernur Riau, Drs Syamsuar yang menyempatkan diri untuk melaksanakan panen perdana di Makarti Jaya kala itu kagum akan penanaman sawit petani yang dilaksanakan secara profesional selayaknya kebun inti PTPN V.
Lebih jauh, Jatmiko mengatakan hingga 2022 lalu, PTPN V telah meremajakan sekitar 9.000 hektare perkebunan sawit petani yang telah memasuki usia renta. Sementara hingga 2026 mendatang, perusahaan menargetkan dapat meremajakan sawit petani hingga 22.444 hektare.
Ia menuturkan perusahaan memiliki empat program yang ditawarkan kepada petani Bumi Lancang Kuning untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program PTPN Untuk Sawit Rakyat.
Ke empat program dimaksud antara lain peremajaan dan pengelolaan kebun sawit mitra dengan satu manajemen, penyediaan bibit unggul untuk sawit swadaya, kemitraan swadaya melalui offtaker binaan Perusahaan, hingga pemberdayaan KUD agar mampu menjadi mitra teknis bagi petani lainnya.
“Keberadaan PTPN sejak awal memang untuk rakyat, jadi apapun inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas adalah prioritas,” tutupnya. Sumber: bumngoid. [jp/jup]